Karangasem (Metrobali.com) –

Bupati Karangasem I Wayan Geredeg (1-12-2013) membuka sarasehan Paguyuban Karangasem (Pakar) se Jabodetabek di Wantilan Pura Taman Sari Halim Perdana Kusumah Jakarta, ditandai pemukulan gong. Dalam kesempatan tersebut, tampil narasumber seperti unsur DPR-RI I Gede Sumarjaya Lingih, Mantan Dirut BRI I Nyoman Alit Antara dan sejumlah narasumber lain, yang mendapat apresiasi antusias seluruh peserta sarasehan  yang akan menyusun draft usulan pembangunan Karangasem.

 Dalam laporanya, Ketua Panitia Letkol I Gede Made Gaduh mengatakan, kegiatan sarasehan dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan program bidang ilmiah sekaligus menggali gagasan dan pemikiran cemerlang untuk memberikan masukan bagi Pemkab Karangasem dalam membangun daerah. Selama ini putra-putra daerah Karangasem yang ada di perantauan khususnya wilayah Jabodetabek,  hanya mengetahui perkembangan Karangasem dari media massa. Untuk itu diperlukan media untuk dapat mempertemukan seluruh potensi sumber daya manusia Karangasem agar dapat memberi sumbangsih pemikiran, demi mewujudkan pembangunan Karangasem yang damai, adil dan sejahtera.

 Sedangkan, Ketua Pakar Jabodetabel Letkol Laut I Nyoman Warka, memaparkan, gagasan untuk melaksanakan sarasehan bertujuan semata-mata untuk memberikan kontribusi bagi tanah kelahiran Karangasem dengan mengambil thema Karangasem Sejahtera dalam bingkai pembangunan. Dalam sarasehan akan digali aspirasi dan gagasan secara jujur sekaligus mengkiritisi dengan tajam pola pembangunan yang telah berjalan meliputi berbagai aspek. Adapun hasil draef dari sarasehan tersebut akan dijadikan masukan bagi Pemerintah Kabupaten Karangasem.

  Bupati Karangasem I Wayan Geredeg mengatakan, sebagai salah satu Kabupaten yang pernah menyandang predikat tertinggal,  harus memiliki rasa jengah dan mau bangkit untuk bisa maju mengejar ketertinggalan. Untuk menjawab semua itu Pemkab Karangasem selama 8 tahun terakhir terus memfokuskan penggarakan kemiskinan secara komprehensip, sehingga berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 41.826 RTM yang kini hanya tinggal 17.000 RTM, meski masih tergolong tinggi yakni berkisar 11,6%.

  Berbagai upaya pembangunan telah dilakukan dengan usaha kerja keras tanpa kenal lelah seperti berjuang memperoleh program infrastruktur dari dana APBN antara lain pembangunan infrsatruktur  jalan, pengadaan sarana air bersih, pembangunan embung geomembran, pembangunan fasilitas pendidikan, pasar tradisional, prasarana kesehatan dan berbagai program yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat baik nelayan, petani, pedagang dan peternak.

 Terkait mengejar penurunan angka kemiskinan, Karangasem kini tengah memperjuangkan pembangunan skala besar dari pemerintah pusat antara lain membangun berbagai infrastruktur seperti Pelabuhan Kapal Pesiar yang tinggal menunggu penyelesaian, mengusulkan melanjutkan pembangunan jalan profesor Mantra untuk menjamin kelancaran transportasi ke Bali Timur, Usulan Pembangunan Pelabuhan Barang Amed menuju Lombok untuk mengurangi kepadatan pelabuhan Padangbay Manggis serta menggarap potensi ternak sapi Bali untuk bisa menjadi komoditi ekport. Jika usulan pembangunan tersebut dapat berjalan maka optimis upaya pemerataan pembangunan dan peningkatan taraf kesejahteran masyarakat Karangasem bisa dicapai .

  Indek Pembangunan Manusia (IPM) dikatakan Bupati Geredeg, masih relatif rendah, hal tersebut disebabkan SDM Karangaem yang produktif dan pintar mengalami urbanisasi ke luar daerah,  sedangkan yang tinggal di Karangasem para lansia dan usia kurang produktif sehingga kemiskinan Karangasem sulit dipecahkan. Jika pemeratan pembangunan dilakukan, optimis penurunan angka kemiskinan bisa dicapai dengan cepat karena ketersediaan faktor-faktor ekonomi tersebut. BUD-MB