putu artha

Negara (Metrobali.com)-

Bupati Jembrana I Putu Artha, minta perbekel atau kepala desa dan pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) lebih inovatif, untuk mengembangkan usahanya.

“Jangan terpaku kalau usaha BUMDes itu hanya simpan pinjam. Harus ada terobosan atau inovasi usaha lainnya, sehingga badan usaha yang dimiliki desa tersebut lebih berkembang,” katanya, di Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Minggu (26/4), usai mendampingi kepala desa/lurah, melakukan kunjungan ke Kabupaten Tangerang, Banten.

Ia mengatakan, dalam kunjungan ke Kabupaten Tangerang, khususnya ke Desa Pagedangan ini, kepala desa harus bisa mencontoh desa yang memiliki BUMDes terbaik di Provinsi Banten tersebut.

Menurutnya, BUMDes Pagedangan menjelma menjadi yang terbaik, karena kepala desa serta pengelolanya jeli dalam menangkap potensi usaha, yang dibarengi dengan pemberdayaan masyarakat setempat.

“Saya yakin, setiap desa di Kabupaten Jembrana juga memiliki potensi-potensi ekonomi yang bisa digarap BUMDes. Tapi, semua itu harus diimbangi dengan tata kelola keuangan yang baik, sehingga selain memiliki usaha yang banyak, keuangan BUMDes juga sehat,” ujarnya.

Sementara Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Jembrana I Nengah Ledang, yang juga ikut mendampingi rombongan para kepala desa mengatakan, dari Kepala Desa Pagedangan Ahmad Anwar pihaknya mendapatkan informasi, BUMDes di wilayah tersebut memiliki peran yang besar dalam meningkatkan pendapatan asli desa.

Menurutnya, dengan mengembangkan kampung kuliner serta beberapa usaha lainnya, BUMDes Pagedangan bisa menyumbangkan pendapatan asli hingga ratusan juta rupiah setiap tahun ke desa.

“Kata kepala desanya, mereka hanya mendapatkan Alokasi Dana Desa Rp114 juta, tapi pendapatan aslinya mencapai Rp300 juta setahun,” ujarnya.

Aturan yang melarang suami meminjam uang ke BUMDes, menurutnya, juga merupakan terobosan dengan pertimbangan jika istri yang meminjam, lebih memiliki tanggungjawab dan telaten dalam mengelola dana pinjaman tersebut.

“Di Jembrana sebenarnya sudah dibuktikan dengan kelompok simpan pinjam perempuan dari PNPM Mandiri. Kalau BUMDes bisa menirunya, saya kira lebih bagus,” ujarnya.

Ia mengaku, juga tertarik dengan upaya Desa Pagedangan yang mengembangkan jahe merah sebagai komoditas unggulan pertanian desa tersebut, yang pengelolaannya diarahkan untuk warga yang tidak mendapatkan pekerjaan di sektor industri maupun lain-lainnya.

Dengan kerja keras dan pengelolaan yang sehat, ia optimis, BUMDes mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di desa, termasuk memberikan sumbangan terhadap pendapatan asli, yang akhirnya bisa meningkatkan pembangunan infastruktur di desa. AN-MB