Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri karya pitra yadnya dan manusa yadnya krama Desa Adat Mengwitani, Kecamatan Mengwi di Jaba Sisi Pura Dalem Brerong Desa Adat Mengwitani, Kamis (7/10). 

 

Mangupura (Metrobali.com)-

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta memberikan apresiasi dan dukungan terhadap karya pitra yadnya dan manusa yadnya nyekah massal, metatah, mepetik dan menek kelih yang dilaksanakan krama Desa Adat Mengwitani, Kecamatan Mengwi bertepatan dengan Rahina Wraspati Umanis Wuku Gumbreg, bertempat di Jaba Sisi Pura Dalem Brerong Desa Adat Mengwitani, Kamis (7/10).

Turut hadir mendampingi Anggota DPRD Provinsi Bali I Bagus Alit Sucipta, Anggota DPRD Badung I Nyoman Satria, Camat Mengwi I Nyoman Suhartana, Perbekel Mengwitani, Putu Sumardita, Bendesa Adat Mengwitani I Putu Wendra serta tokoh masyarakat setempat.

Bupati Giri Prasta menyampaikan apresiasi atas semangat krama menjalankan yadnya, meskipun masa pandemi, krama banjar tetap guyub melaksanakan yadnya sebagai sebuah tanggungjawab dan dharmaning leluhur dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. “Kami atas nama Pemkab Badung merasa bangga melihat gotong-royong krama Desa Adat Mengwitani sehingga mampu melaksanakan upacara seperti ini, terlebih di tengah wabah Covid-19,” ujarnya.

Lebih lanjut Giri Prasta mengharapkan kepada krama yang memiliki sawa agar betul-betul mengikuti jalannya karya mulai dari awal hingga ngelinggihang ring merajan (rong telu) serta didasari atas hati yang tulus iklas. Diharapkan pula pelaksanaan karya sesuai Sastra Agama Hindu serta yang terpenting guyub ring pasemetonan. Dalam pelaksanaan Karya Atiwa Tiwa, Atma Wedana lan Sarwa Prakerti ini, beberapa hal yang patut dipahami, mulai dari Murwa Daksina dengan menggunakan sapi gading atau sapi selem batu, yang akan mengantarkan atma menuju surga. “Selain itu dalam prosesi meajar-ajar ada yang disebut catur loka pala. Meajar-ajar ke Utara di Pura Beratan, Barat ke Batu Kau, Selatan ke Uluwatu, dan Timur ke Goa Lawah. Yang terakhir dan utama adalah saat ngelinggihang disebut Dewa Pretista bermakna menyatukan bumi dengan langit dengan konsep Padu Muka,” jelasnya seraya berharap dudonan atau proses karya ini berjalan dengan lancar labda karya sida sidaning don.

Pada kesempatan tersebut, sebagai bentuk motivasi dan perhatian, Bupati Giri Prasta menghaturkan punia secara pribadi sebesar Rp15 juta dan Anggota DPRD Provinsi Bali Bagus Alit Sucipta sebesar Rp10 juta.

Sementara manggala karya I Putu Wendra yang juga Bendesa Adat Mengwitani menyampaikan terimakasih atas kehadiran Bapak Bupati Badung serta undangan yang lain, dalam karya Nyekah Masal ini. Dilaporkan untuk upacara ngaben dan nyekah ini diikuti sebanyak 131 sawa, metatah 91, mepetik 90, menek kelih 58, ngelungah 37 dan sawa gede 5. Biaya upacara bersumber dari pemilik sawa dengan cara urunan sebesar Rp 3 juta per sawa. Dudonan karya, dimulai tanggal 3 Oktober dengan Nunas Tirta Pemuput Karya, Nunas Penyejeran lan Pengulu dilanjutkan  tanggal 7 Oktober  rahina Wraspati Umanis Gumbreg hari ini Nutug Kelih, Ngekeb, Mesangih, Mepetik, Sanan Empeg, Nganget Don Bingin, Ngajum dan Puncak Karya tanggal 8 Oktober, Kebeji, Ngiderin Sampi Gading, Puspa Lingga melinggih ring bangsal, Katuran Ayaban.

Sumber : Humas Pemkab Badung