Bupati Giri Prasta saat menghadiri karya pitra yadnya (memukur) dan manusa yadnya (metatah, mepetik) krama Desa Adat Kekeran, Kecamatan Mengwi, Minggu (5/9)

Wujud Dukungan Pemerintah Kepada Masyarakat Badung

Mangupura, (Metrobali.com)

Sebagai wujud dukungan serta hadirnya pemerintah di tengah-tengah masyarakat, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Minggu (5/9) menghadiri karya pitra yadnya (memukur) dan manusa yadnya (metatah, mepetik) yang dilaksanakan krama Desa Adat Kekeran, Kecamatan Mengwi. Bupati berkesempatan mengikuti prosesi ngajum sekah dengan merangkai daun beringin bersama Ida Pedanda Griya Timbul, Mengwi. Guna mendukung karya tersebut, Bupati menyerahkan dana punia sebesar Rp. 150 juta. Hadir mendampingi Bupati, Anggota DPRD Provinsi Bali I Bagus Alit Sucipta, Anggota DPRD Badung I Nyoman Satria, Komang Triani, I Wayan Edi Sanjaya dan Ni Luh Putu Rara Hita Sukma Dewi, Camat Mengwi I Nyoman Suhartana, Bendesa Adat Kekeran I Wayan Sukandia, Perbekel Kekeran I Nyoman Suarta, serta Tokoh Masyarakat setempat.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Giri Prasta menyampaikan apresiasi yang tinggi dan dukungan pemerintah kepada krama Desa Adat Kekeran yang telah bersatu, bergotong-royong melaksanakan karya utama yaitu atma wedana atau memukur kinembulan. Hal ini telah sesuai dengan sastra dan ajaran agama Hindu, sebagai wujud bhakti kepada leluhur (dharmaning leluhur). Menurutnya, karya ini juga sangat sejalan dengan apa yang menjadi visi Pemkab. Badung yaitu “Memantapkan arah pembangunan badung berlandaskan Tri Hita Karana menuju masyarakat maju, damai dan sejahtera”. Misi pertama, memperkokoh kerukunan hidup bermasyarakat dalam jalinan keragaman adat, budaya dan agama. Sekaligus sesuai dengan enam prinsip dasar pembangunan badung, salah satunya dalam upaya meningkatkan dan melestarikan seni, adat, agama, tradisi dan budaya. “Atas nama Pemkab. Badung kami sangat mendukung pelaksanaan karya ini, semoga dapat terlaksana dengan baik sesuai harapan bersama,” harapnya.

Selain itu Bupati juga menekankan pentingnya protokol kesehatan dengan melaksanakan 3 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) guna mencegah penyebaran pandemi virus covid-19. “Kami selaku pemerintah telah berupaya maksimal dalam menekan penyebaran virus ini, mulai dari sosialisasi, edukasi prokes, vaksinasi, menyiapkan isolasi terpusat hingga melakukan 3 T (tracing, testing dan treatment). Namun semua hal ini akan tidak berhasil tanpa dukungan dan kedisiplinan dari masyarakat. Semoga pandemi corona segera berakhir sehingga pariwisata dapat dibuka dan akan berdampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu Bendesa Adat Kekeran I Wayan Sukandia menyampaikan terima kasih atas kehadiran serta dukungan Bupati Badung beserta DPRD Provinsi Bali dan DPRD Badung, sehingga karya ini dapat berjalan dengan baik dengan tetap mengikuti protokol kesehatan pencegahan covid-19 sesuai himbauan pemerintah. Dijelaskan, karya ini sudah menjadi program desa adat, yang dilaksanakan setiap 4 tahun sekali atau bila jumlah sawa lebih dari 50 dapat melaksanakan karya atma wedana. Dilaporkan pula, karya atma wedana/memukur massal kali ini diikuti sebanyak 67 sawa, mesangih 26 peserta dan mepetik 61 peserta serta ngeraja singa, ngeraja swala dan ngelungah. Puncak karya dilaksanakan pada tilem sasih katiga, Senin (6/9), dilanjutkan meajar-ajar lan ngelinggihang pada Selasa (7/9). (RED-MB)

.