Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta didampingi Wabup Suiasa, Ketua DPRD Putu Parwata dan Sekda Adi Arnawa saat membuka penilaian dan evaluasi perkembangan desa dan 10 Program Pokok PKK, Kabupaten Badung tahun 2019, sekaligus penilaian perdana Desa Dalung selaku duta Kecamatan Kuta Utara, di Wantilan Pura Dalem Gede, Desa Adat Dalung, Senin (22/4).

Badung (Metrobali.com)-

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mendorong seluruh desa di Kabupaten Badung untuk dapat melaksanakan konsep pelayanan, pemberdayaan, pembangunan dan pemerintahan. Dengan berjalannya konsep ini di seluruh desa, Bupati yakin dan komit bahwa Pemkab. Badung mampu menurunkan angka kemiskinan hingga nol persen. “Kami kira konsep desa tadi sudah dijalankan seluruh desa di Badung. Untuk itu kami targetkan di kabupaten badung kemiskinan menurun hingga nol persen,” tegas Bupati Giri Prasta saat membuka penilaian dan evaluasi perkembangan desa dan 10 Program Pokok PKK, Kabupaten Badung tahun 2019, sekaligus penilaian perdana Desa Dalung selaku duta Kecamatan Kuta Utara, di Wantilan Pura Dalem Gede, Desa Adat Dalung, Senin (22/4).

Pembukan lomba desa juga dihadiri Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Ketua DPRD Badung I Putu Parwata, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, Ketua TP PKK Kabupaten Badung Ny. Seniasih Giri Prasta, beserta Wakil Ketua II Ny. Rasniathi Adi Arnawa, Ketua Gatriwara Kabupaten Badung Ny. Ayu Suarthini Parwata, seluruh OPD Badung, Perbekel se- Kabupaten Badung, serta Tim Penilai.

Bupati Giri Prasta mengatakan, dari 46 desa di Badung, telah dibuat klasifikasi Desa, ada klasifikasi desa berkembang, desa maju dan desa berdikari. Bila semua desa mampu berdikari akan menjadikan kabupaten badung yang mandiri. Untuk itu konsep pelayanan desa, sudah masuk pada desa smart village, sementara berkaitan dengan pemberdayaan, segala pertumbuhan ekonomi yang ada di desa harus diakomodir oleh pemerintah desa dan Pemkab Badung telah siap mendukung sehingga roda perekonomian di desa berjalan dangan baik. Terkait penilaian dan evaluasi desa ini diharapkan semua tim bekerja dengan obyektif.

Khusus kepada Pemerintah Desa Dalung diminta untuk memprioritaskan pembangunan mulai dari pertanian, penataan sungai sebagai perwajahan desa. “Untuk melestarikan sungai di Dalung, harus komit terkait penanganan sampah di sungai, sehingga dengan sungai yang bersih dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan. Perlu juga sungai dipasang CCTV, agar kita tahu orang- orang yang membuang limbah maupun sampah sembarangan,” jelasnya. Bupati juga mewajibkan Desa memiliki Tempat Pengolahan Sampah dan Perbekel segera mengeluarkan Peraturan Desa terkait penanganan sampah.

Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Putu Gede Sridana selaku ketua panitia mengatakan, penilaian evaluasi perkembangan desa dan 10 program pokok PKK, untuk mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat. Maksud dan tujuan, untuk menentukan status dari capaian hasil perkembangan sebuah desa, mengetahui efektifitas dalam penyelenggaraan pemerintah, tingkat kesejahteraan masyarakat, peningkatan penuntasan kemiskinan dan daya saing dalam kurun waktu 2 tahun.

Lomba diikuti 5 Kecamatan, pertama dinilai Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, dilanjutkan Selasa 23 April di Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Rabu 24 April di Desa Jagapati, Kecamatan Abiansemal, Kamis 25 April di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, dan Jumat 26 April di Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi. Penilaian terdiri dari 3 bidang penilaian yaitu bidang pemerintahan, bidang kewilayahan, dan bidang kemasyarakatan. “Sebelum penilaian sudah dilakukan pembinaan oleh Tim Pembina Kecamatan dan Kabupaten. Desa yang meraih juara akan menjadi duta Kabupaten Badung pada evaluasi perkembangan Desa tingkat Provinsi Bali,” terangnya.

Perbekel Desa Dalung I Gede Putu Arif Wiratya, menjelaskan, Desa Dalung merupakan salah satu dari 6 desa/kelurahan di Kecamatan Kuta Utara dengan penduduk yang sangat heterogin. Desa Dalung memiliki wilayah 675,71 hektar, terbagi menjadi 23 wilayah Banjar Dinas. Penduduk per Desember 2018 sebanyak 21.332 jiwa dengan 5.395 KK. “Pertumbuhan penduduk di Dalung sebesar 5,35%, dengan kepadatan 3.150 jiwa per km, pertumbuhan penduduk dalam 2 tahun terakhir mencapai 10,11%,” imbuhannya.

Program Desa Dalung, dibidang pendidikan sudah dari jenjang pendidikan PAUD hingga Perguruan Tinggi. Bidang keamanan telah memiliki satu peleton Linmas yang langsung dibina oleh Babinsa dan Babinkantibmas. Kesehatan, sudah tersedianya puskesmas pembantu, Posyandu masing-masing banjar, dan tempat praktek serta klinik termasuk Tim Jumantik yang setiap hari menyisir rumah penduduk. Bidang kebersihan lingkungan, khususnya di Desa Dalung, masalah sampah sudah memiliki petugas kebersihan desa dan petugas pengangkut sampah yang dilengkapi sarana prasarana pendukung seperti, 2 unit truk dan 1 unit viar. “Kami juga telah membentuk bank sampah setiap banjar, yang diberi nama “Mangu Sri Kandi” yang sudah dilaunching Ketua TP PKK Badung Ny. Seniasih Giri Prasta dan juga membentuk Kelompok Dalung Creative Recycle (DCR) dengan gerakan 3 R (reduce, reuse, recycle),” imbuhnya.

Editor : Hana Sutiawati