un

Mangupura (Metrobali.com)-

Bupati Badung Anak Agung Gde Agung berharap pelaksanaan ujian nasional tidak menjadi beban psikologis bagi siswa di daerah terkaya di Provinsi Bali itu.

“UN ini merupakan salah satu tolok ukur untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran selama di bangku sekolah dan menjadi indikator pencapaian keberhasihan pembangunan pendidikan di Kabupaten Badung,” katanya saat melakukan peninjuan langsung di SMA Negeri 1 Mengwi, Selasa (15/4).

Dengan demikian, dia berharap pelaksanaan UN dilaksanakan dengan jujur.

Selain itu, pemerintah telah mengupayakan pelaksanaan UN agar tidak menjadi beban bagi siswa, salah satunya dengan memfasilitasi siswa mengikuti uji coba gratis.

“Semua itu merupakan upaya pemerintah untuk mengenalkan siswa dengan bentuk ujian sehingga pada saat UN mereka tidak kaget melihat soal ujian dan diharapkan dapat mencapai prestasi yang lebih baik dari tahun kemarin,” ujarnya.

Kepala SMA Negeri 1 Mengwi, I Made Oka Haryana, mengemukakan bahwa UN di sekolahnya diikuti 241 siswa yang terdiri dari kelas IPA sebanyak 165 siswa, kelas IPS 57 siswa, dan kelas Bahasa 19 orang yang terbagi dalam 13 ruang ujian.

“Untuk kehadiran siswa mengikuti UN hingga hari kedua ini mencapai 100 persen dan tidak ada kendala dalam distribusi soal ujian,” ujarnya.

Kadek Karang, pengawas UN dari Satuan Pendidikan Universitas Udayana Denpasar menilai pelaksanaan UN tahun 2014 di SMA Negeri 1 Mengwi berjalan lancar dan tidak ada masalah, baik terkait kehadiran siswa maupun masalah distribusi soal.

“Pelaksanaan UN hingga hari kedua berjalan lancar dan aman. Tidak ada hambatan yang berarti hingga saat ini dan kami berharap terus berjalan lancar hingga UN berakhir,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Badung I Ketut Widia Astika mengatakan, jumlah peserta UN SMA Tahun 2014 di Badung sebanyak 7.113 siswa yang terdiri dari SMK sebanyak 3.744 siswa dan SMA sebanyak 3.369 siswa.

“Dari keseluruhan peserta ada satu siswa dari SMA Negeri 1 Kuta Selatan tidak dapat mengikuti UN karena demam berdarah dna kami akan terus memantau kondisi siswa tersebut,” ujarnya.

Menurut dia, jika memungkinkan siswa tersebut bisa mengikuti palaksanaan ujian susulan dari pada 22–24 April 2014 di SMA Negeri 1 Kuta Selatan.

Namun, jika tidak memungkinkan maka pelaksanaan UN bisa dilaksanakan di rumah sakit atas seizin dokter serta orang tua siswa. AN-MB