img_20161120_194438
Bupati Jembrana I Putu Artha saat menyerahkan beasiswa secara simbolis kepada perwakulan mahasiswa di GKBK, Minggu (20/11)/MB

Jembrana, (Metrobali.com) –
Bupati Jembrana I Putu Artha mengancam akan mencabut dan memblacklist mahasiswa penerima beasiswa dari Pemkab Jembrana yang terlibat dan positif narkotika.

“Ini sudah harga mati. Siapapun terlibat narkotika dan demo terindikasi merongrong NKRI beasiswanya akan dicabut” tandas Artha dihadapan 602 orang mahasiswa penerima beasiswa di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK), Minggu (20/11).

Mahasiswa menurut Artha boleh ikut dan aktif dalam organisasi sepanjang membawa kebaikan dan kemajuan bagi kampus, organisasi serta bangsa dan negara.

“Sebagai generasi muda penerus bangsa kalian harus bisa meneruskan dan mengisi cita cita proklamator kita” imbuhnya.

Selanjutnya, Bupati Artha berharap beasiswa tersebut dapat meringankan beban para orang tua, dan meminta agar mahasiswa dapat memanfaatkan beasiswa tersebut untuk keperluan kuliah.

Diakhir arahannya, Bupati Artha meminta agar Kadis Pendidikan Jembrana  melakukan kajian. Pasalnya mahasiswa penerima beasiswa di semester ganjil ini jauh menurun dibanding semester genap sebelumnya yang mencapai 700 orang mahasiswa.

“Cari penyebabnya. Murni karena prestasinya yang menurun atau ada kendala lain” pinta Artha.

Sementara itu, Kadis Pendidikan Jembrana Nengah Alit mengatakan pada semester ini ada 602 orang mahasiswa yang berhak mendapatkan beasiswa dengan anggaran mencapai Rp.1,806 Milyar.

Mahasiswa penerima beasiswa menurutnya mahasiswa ber-KTP Kabupaten Jembrana yang kuliah di universitas atau perguruan tinggi negeri maupun swasta yang berakreditasi A dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,3 untuk fakultas umum dan 3,0 untuk fakultas kedokteran.

“Sebenarnya ada 611 mahasiswa yang mengajukan, tapi setelah dilakukan seleksi dan pemeriksaan administrasi, 9 orang dinyatakan tidak lulus. 6 orang karena IPK-nya tidak memenuhi syarat dan 3 orang karena berkasnya tidak lengkap” terangnya. MT-MB