Teks Foto : Ny. Selly Mantra bersama Imanuel, siswa kelas VI SD Tunas Daud Denpasar saat siaran mendongeng Duta Baca Denpasar, Sabtu (14/3) di RPKD FM, Dharma Negara Alaya Lumintang Denpasar.

Denpasar, (Metrobali.com)-

Pengenalan sastra sejak dini melalui buku cerita salah satu pengembangan budaya membaca. Hal ini juga sekaligus apresiasi terhadap karya sastra sejalan dengan menumbuhkan minat baca anak. Hal tersebut diungkapkan Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Denpasar, Ny. I.A Selly Dharmawijaya Mantra dalam kegiatan siaran membaca melalui mendongeng bersama duta baca Kota Denpasar, Sabtu (14/3) di Radio Publik Kota Denpasar (RPKD FM), Dharma Negara Alaya Lumintang Denpasar.

Pada siaran tersebut cerita dongeng “Pak Lebah dan Semut Kecil” dibawakan Imanuel, siswa kelas VI SD Tunas Daud Denpasar. Sepenggal cerita Imanuel bahwa pak Lebah membantu Semut Kecil yang terjebak. Pak Lebah yang baik hati memberi makan Semut Kecil dan mengantarkannya untuk mencari teman-temannya. Menurut Ny. Selly Mantra dari kegiatan bercerita atau mendongeng mampu meningkatkan minat baca anak kita, seperti cerita dongeng yang dibawakan Imanuel tentang Pak Lebah dan Semut Kecil memberikan nilai moral yakni lingkungan, budi pakerti, dan psikologi. Pada nilai moral lingkungan bahwa pohon yang kokoh bisa menjadi rusak oleh rayap ketika mati atau menjadi batang kayu. Jagalah kebersihannya agar rayap tidak hingap, jagalah lingkungan disekitar kita seperti salah satunya merawat tanaman apalagi di musim hujan saat ini agar tidak banyak terjadi pohon tumbang yang dapat membahayakan keselamatan kita semua. Begitu juga nilai Budi Pakerti bila ada yang butuh pertolongan di dekat kita, hendaknya kita tolong semampunya. Karena kebaikan kecil yang kita lakukan bisa berarti besar bagi yang membutuhkan. Pada nilai psikologi bahwa jangan takut untuk terbuka tentang kesulitan, jika saja semut tak berani menceritakan masalahnya, maka pak Lebah juga tidak akan dapat menolong, namun tetap ingat mintalah pertongan kepada orang yang tepat. “Jadi sejalan dengan menumbuhkan minat baca anak serta bagaimana caranya agar orang datang ke Perpustakaan dan membaca, maka kehadiran perpustakaan tidak hanya cukup menyediakan buku yang beragam, namun juga harus disertai dengan berbagai kegiatan untuk meningkatkan minat baca,” ujar Ny. Selly.

Disamping itu menurut Ny. Selly makna literasi telah berkembang, dari makna dasarnya yaitu berhubungan dengan membaca, menulis dan berhitung. Literasi anak terhadap sastra yaitu (enjoy learning) sekaligus sebagai stimulus bagi duta baca sekolah dalam menyalurkan kemampuan membaca dan memahami pesan yang terkandung pada karya sastra dalam bentuk buku cerita.  (Pur/humasdps)