raskin bulog

Denpasar (Metrobali.com)-

Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Bali menyiapkan sekitar 2.298 ton beras untuk keluarga miskin di Pulau Dewata setiap bulannya.

“Program beras miskin sudah mulai berjalan. Jumlah itu merupakan pagu untuk Bali yang harus digelontorkan,” kata Kepala Bulog Bali, I Wayan Budita, di Denpasar, Senin (2/3).

Menurut dia, beras miskin itu baru bisa digelontorkan kepada masyarakat apabila ada permintaan dari pemerintah kabupaten/kota di Pulau Dewata.

“Maka dari itu kami imbau pemda untuk segera mengajukan permintaan agar bisa disalurkan kepada masyarakat miskin,” ucapnya.

Saat ini, lanjut dia, baru beberapa kabupaten di Bali yang mengajukan permintaan beras miskin, di antaranya Tabanan, Klungkung, Jembrana, dan Buleleng.

Dia menjelaskan bahwa untuk satu rumah tangga miskin dijatah beras miskin sebanyak 15 kilogram.

Pemberian beras miskin tersebut setiap bulannya digelontorkan sebanyak satu kali.

Dengan penggelontoran beras miskin itu diharapkan bisa membantu masyarakat khususnya ekonomi kecil mengingat harga beras saat ini melonjak.

Per kilogram, harga beras kini berkisar Rp11.000-Rp12.000 sehingga tinggi harga kebutuhan pokok tersebut dikeluhkan masyarakat.

Peningkatan harga itu, jelas dia, disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya pengaruh cuaca, belum adanya musim panen hingga karena pemerintah pada tahun 2014 lalu belum mengalokasikan beras miskin sehingga selama hampir dua bulan raskin tidak disalurkan.

Sedangkan menghadapi lonjakan harga beras, Bulog kini rutin menggelar operasi pasar yang dialokasikan dari beras cadangan pemerintah.

Budita lebih lanjut menjelaskan bahwa cadangan beras pemerintah yang salah satunya digunakan dalam rangka operasi pasar tersebut untuk masing-masing kabupaten/kota di Bali mendapatkan 100 ton per tahun.

“Sedangkan untuk provinsi dijatah 200 ton per tahun,” ucapnya.

Itu artinya per tahunnya alokasi cadangan beras pemerintah untuk operasi pasar dan keadaan darurat seperti bencana di Bali mencapai 1.100 ton per tahun.AN-MB