Buleleng Recycle Carnaval 2017, Puluhan Siswa Pukau Penonton Di Taman Kota Singaraja
Wabup Sutjidra : BRC Ajang Edukasi Mencintai Lingkungan Kepada Siswa
Buleleng, (Metrobali.com)-
Kreativitas siswa mendaur ulang barang bekas menjadi sebuah barang seni mendapat apresiasi dan memukau para penonton yang memadati Taman Kota Singaraja, Sabtu (3/6). Bagaimana tidak, pasalnya dalam ajang Buleleng Recycle Carnaval (BRC) yang digelar Disdikpora Buleleng serangkaian Buleleng Education Expo (BEE) 2017 tampak terlihat kreasi seni berbahan barang bekas baik plastik, botol, kertas koran serta barang bekas lainnya begitu indah. Apalagi pesertanya secara perorangan maupun berpasangan mengikuti ajang carnaval ataupun fashion show degan berpakaian dari hasil daur ulang ini, menunjukkan bahwa para siswa telah peduli dengan lingkungannya.
”Pagelaran BRC ini, sebagai ajang pengenalan dan mencintai lingkungan kepada siswa, dari tingkat TK hingga SMP sesuai kewenangan kabupaten” ujar Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG yang didampingi Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna serta Kadisdikpora Buleleng Gede Suyasausai membuka BRC di Lapangan Umum Taman Kota Singaraja.
Lebih lanjut ia mengatakan ajang BRC ini menjadi ruang kepada anak-anak siswa TK, SD dan SMP sebagai wujud bagaimana mereka mencintai lingkungan, khususnya dalam pengelolaan sampah yang terdiri dari 3 R yaitu Reuse, Reduce, Recycle.”Jadi melalui BRC ini, yang diperlukan anak-anak untuk mengenal pengeloaan sampah. Artinya BRC ini memberikan ruang sedini mungkin untuk pengelolaan sampah,” terang Sutjidra menegaskan”Ajang BRC ini juga bisa mengetuk hati para siswa di Kabupaten Buleleng untuk menjaga dan mencintai lingkungan serta mendukung program Buleleng Bebas Sampah Plastik. ” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Drs. Gede Suyasa, M.Pd mengungkapkan bahwa BRC di Tahun 2017 ini berbeda dengan BRC di Tahun 2016 lalu. Pada hajatan yang sama tahun lalu, yang banyak menjadi peserta adalah siswa SMA/SMK. Namun saat ini kewenangan SMA/SMK ada di Provinsi. Regulasi penganggaran juga mengikuti provinsi. Itu sebabnya SMA/SMK sedikit yang terlibat tahun ini. “Kepesertaan dari SMA/SMK sedikit karena kewenangannya sudah di provinsi,” urai Suyasa.
Iapun mengungkapkan untuk kepesertaan, kali ini menunjukkan peningkatan dan jumlahnya masih tergolong tinggi. Kendatipun untuk SMA/SMK tidak terlibat dalam hal ini. Selain itu, ada pula ekshibisi dari siswa-siswi TK yang menambah maraknya pagelaran BRC serangakaian BEE 2017. “jumlah pesertanya masih tergolong tinggi dari siswa TK, SD, dan SMP. Hal ini yang menambah rasa kegembiraan kami, mengungat walaupun menggunakan sistem daur ulang untuk pembuatan busana, anak-anak SD dan SMP bisa ikut” ujarnya.”Kedepannya nanti, kami akan melihat kualitas karya anak-anak SD dan SMP ini karena busana ini melewati proses daur ulang yang susah bagi mereka” pungkas Suyasa.
Dari catatan yang ada, jumlah peserta BRC tercatat sebanyak 26 orang merupakan peserta ekshibisi. Ke 26 orang tersebut berasal dari Kiddy Club Singaraja sebanyak 22 orang, TK Mutiara sebanyak satu orang, SD Katolik Karya sebanyak satu orang dan Penyuluh Bahasa Bali Buleleng sebanyak dua orang. Sedangkan untuk peserta kompetisi sebanyak 54 pasang masing-masing berasal dari SD sebanyak 17 pasang, SMP sebanyak 25 pasang dan SMA/SMK sebanyak 12 pasang. GS-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.