kadisnakertran buleleng
Dra. Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan
Buleleng (Metrobali.com)-
Keberadaan PLTU Celukan Bawang, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng meduduki rangking ke dua setelah Kabupaten Badung dalam hal mempekerjakan tenaga kerja (Naker) asing yang berasal dari Negara Tiongkok,”Untuk saat ini, PLTU Celukan Bawang mempekerjakan Naker asing yang berasal dari Tiongkok sebanyak 136 orang.
Sebelumnya sebanyak 138 orang, namun oleh karena dua orang Nakernya yakni  Zou Mei dan Xie LingLing tidak melengkapi identitas diri dan kelengkapan Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA). Maka kedua orang tersebut dipulangkan kenegara asalnya di Tiongkok” demikian dikatakan Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Kabupaten Buleleng, Dra. Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan, Senin (7/9) diruang kerjanya.
Menurut Dwi Priyanti, dengan diterapkannya Perda No. 4 Tahun 2014, maka pihaknya lebih selektif melakukan pemeriksaan Naker asing. Dan untuk mengantisipasi serbuan buruh Naker asing yang bekerja di Kabupaten Buleleng, maka diwajibkan setiap Naker Asing melaporkan identitas lengkap ke Kantor Disnakertrans Buleleng. “IMTA dan RPTKA itu wajib dilaporkan kepada kami setiap tahunnya,” ucap tegas Dwi Priyanti seraya tersenyum.
Lebih lanjut ia mengungkapkan guna menghadapi  MEA pada akhir tahun 2015, yang nantinya akan bersaing bekerja dengan berbagai tenaga kerja dari negara se-Asia. Maka Disnakertrans Buleleng melakukan koordinasi secara intens dengan Kementrian Ketenagakerjaan RI,”Kami melakukan penerapan Perda secara ketat dan sekaligus melindungi tenaga kerja lokal. Dalam menyongsong MEA, Naker yang berasal dari Negara Vietnam dan Thailand sudah belajar dan mahir berbahasa Indonesia. Artinya mereka itu menyiapkan diri untuk bekerja kesini” terang Dwi Priyanti.
Anehnya dan amat disesalkan, ucap Dwi Priyanti tenaga kerja lokal lebih memilih bekerja ke luar negeri terutama di kapal pesiar,”Tenaga kerja lokal yang bekerja keluar negeri mencapai angka 150 sampai 200 orang setiap tahunnya. Khusus untuk Naker asal Buleleng, terdapat 50 sampai 90 orang memilih bekerja ke kapal pesiar” ungkspnys,”Mengantisipasi animo Naker lokal ke luar negeri, kami masih mencari jalan keluarnya, baik itu menyangkut upah tenaga kerja maupun peluang kerja lainnya dengan DPRD Buleleng” tandas Dwi Pruyanti. GS-MB