Denpasar (Metrobali.com)-

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi membuka pertemuan World Culture Forum (WCF) 2013 di Mangupura Hall, Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Bali.

Dalam pidato pembukaannya, SBY menyempatkan diri membaca puisi karya Sutan Takdir Alisjahbana, pemikir budaya dan penyair terkemuka Indonesia. “‘Kembangkan sayap, kekar, dan lebar. Dan terbanglah, terbanglah. Terus lurus membumbung tinggi, Melampaui gunung memecah mega’,” kata Yudhoyono, Senin 25 November 2013.

SBY berharap pertemuan ini dapat digelar secara rutin. Menurutnya, dengan cara ini semua pihak dapat bekerjasama untuk menyampaikan pesan dan budaya damai.

Apalagi, kata dia, dunia belum memiliki forum global untuk mendiskusikan persoalan budaya. Maka, keberadaan forum ini dirasa sangat tepat di tengah keinginan untuk itu.

“Kita sudah memiliki Forum Ekonomi Dunia untuk berdialog tentang isu-isu bisnis dan ekonomi. Kita juga memiliki Forum Sosial Dunia untuk berdiskusi kritis terhadap globalisasi dan segala aspeknya. Namun, kita belum memiliki forum global untuk berdialog yang bermakna tentang pentingnya budaya,” sebut dia. 

Pada kesempatan itu, melalui Ketua Komisi Nasional Kebudayaan dan Seni Republik Filiphina Felipe De Leon, SBY kembali menyampaikan belasungkawa Indonesia yang terdalam dan simpati kepada korban Topan Haiyan di Filipina. “Sejarah penuh dengan kisah-kisah peradaban dan budaya yang tewas akibat bencana. Kami berdoa agar rakyat Filipina akan segera pulih dari tragedi ini dan menjadi lebih kuat,” sebut SBY.

Sebelumnya, Mendikbub Mohammad Nuh dalam laporannya meyakini WCF bisa memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengharmoniskan banyaknya warna budaya di dalam komunitas dunia. “Tentu saja, ini adalah pertama kalinya keberagaman budaya dunia dibahas sebagai isu penting untuk melengkapi pembangunan global secara menyeluruh,” kata Nuh.

Dalam WCF 2013 ini 16 menteri atau pejabat setingkat menteri hadir. Mereka berasal dari RRT, Malaysia, Yordania,Brunei Darussalam, Kyrgystan, Madagaskar, Thailand, Yaman, Ceko, dan Zimbabwe. Kemudian Filipina, Timor Leste, Brasil, dan Jepang. Sedangkan jumlah peserta forum sebanyak 1.600 orang mewakili 61 negara. JAK-MB