bali mandara nawa natyaDenpasar (Metrobali.com)-

Pementasan Gelar Seni Akhir Pekan (GSAP) Bali Mandara Nawa Natya yang akan rutin digelar di Taman Budaya Denpasar  pada setiap akhir minggiu, untuk selanjutnya diharapkan tidak dilakukan pada hari – hari tertentu saja namun bisa digelar setiap hari. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya saat membuka GSAP Bali Mandara Nawa Natya di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Sabtu(27/2).

“Sekarang baru hanya akhir pekan saja, sesungguhnya saya minta setiap hari, jadi berikutnya di tahun 2017 harus setiap hari,” tegas Pastika. Menurutnya kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mengintensifkan aktifitas seni di Taman Budaya Denpasar sehingga mampu untuk mendukung upaya penggalian, pelestarian dan pengembangan seni budaya yang telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Bali. “Jadi hidup terus Taaman Budaya ini, apalagi saat ini telah dijalin kerjasama dengan ISI Denpasar, jadi saya harapkan Taman Budaya ini menjadi showroomnya ISI Denpasar untuk mengembangkan kesenian dan budaya Bali,” imbuh Pastika yang dalam kesempatan tersebut turut didampingi oleh Ny. Ayu Pastika. Lebih lanjut Pastika menyampaikan bahwa kegiatan tersebut memiliki nilai penting dalam upaya untuk merevitalisasi nilai – nilai kesenian sehingga tetap hidup dan berfungsi dalam masyarakat Bali ditengah – tengah tantangan globalisasi saat ini. Oleh karena itu Pastika mengharapkan kegiatan tersebut mampu dijadikan sebagai wahana sosialisasi sekaligus promosi kualitas berkesenian untuk selanjutnya menumbuhkan inspirasi serta mendorong kreativitas yang tidak habis – habisnya untuk melahirkan karya – karya seni budaya yang berkualitas tinggi, terutama bagi seniman muda dari sekaa, sekolah dan perguruan tinggi untuk menunjukkan potensi dan kualitasnya melalui kegiatan tersebut dengan menampilkan pementasan kesenian yang berkualitas termasuk garapan – garapan baru dan kontemporer dengan semangat kekinian sehingga mampu untuk memperkaya ragam seni budaya Bali. Pastika juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk memberikan perhatian serius dan turut berpartisipasi aktif dalam berbagai upaya pengembangan dan pelestarian budaya Bali sehingga mampu untuk mendorong kemajuan pembangunan pariwisata Bali.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali selaku Ketua Panitia Penyelenggaran Kegiatan Bali Mandara Nawa Natya, Dewa Putu Beratha,  mengawali laporannya dengan permintaan maaf mengingat sebelumnya acara tersebut seharusnya dilaksankan di panggung terbuka Ardha Candra namun karena kondisi cuaca yang sangat tidak mendukung akhirnya acara tersebut dipindahkan di gedung Ksirarnawa. Dalam laporannya Beratha menampaikan, Bali Mandara Nawa Natya yang merupakan event pelengkap dari Pesta Kesenian Bali dan Bali Mandara Mahalango dalam mengaktivasi dan meluaskan peran Taman Budaya sebagai pusat seni dan budaya. Mengusung visi mewujudkan Gelar Seni Bali Mandara Nawa Natya sebagi media penciptaan karya – karya seni inovatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat material dan spiritual secara berkelanjutan, kegiatan tersebut diharapkan mampu untuk mendorong aktivitas penciptaan karya – karya seni inovatif dalam era kesejagatan dan menjadikannya sebagai ajang untuk memberikan pendidikan, hiburan sehat dan promosi pariwisata dalam upaya upaya untuk mendukung pembangunan Bali yang berwawasan budaya. Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan setiap Jumat, Sbatu dan Minggu sampai dengan 9 Desember 2016 tersebut nantinya akan mengusung tema yang berbeda – beda setiap bulannya dengan pementasan seni yang berbeda – beda sesuai dengan tema yang diusung. Ia juga mengharapkan kegiatan tersebut dapat dimaknai sebagai wadah ekspresi seniman muda inovatif menuju kesejahteraan, kemjuan dan keagungan peradaban Bali.

Pembukaan Bali Mandara Nawa natya ditandai dengan penyuluhan obor yang dilakukan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Sugawa Korry, dan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha. Acara tersebut juga dimeriahkan oleh pagelaran seni kolosal Nawa Natya yang menampilkan 9 kesenian Bali yang telah mendapat predikat sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO yang dipentaskan secara kolaborasi oleh Sanggar Seni Makaradhwaja STIKOM Bali, SMA N 3 Denpasar dan SMA N 1 Gianyar. AD-MB