Sabu-sabu properti syuting film serial “Breaking Bad” yang dipamerkan di National Museum of American History di Washington DC, 10 November 2015. (Foto: AFP)

Ini seperti film “Breaking Bad” – yang menceritakan guru kimia SMA dan muridnya yang memproduksi dan menjual sabu-sabu – menjadi kisah nyata.

Dua dosen kimia di negara bagian Arkansas ditahan karena membuat kristal metamfetamin atau sabu-sabu di laboratorium universitas tempat mereka mengajar.

Bradley Rowland yang berusia 40 tahun dan Terry Bateman, 45 tahun, ditahan pada Jumat (15/11) lalu setelah pihak keamanan internal Universitas Negeri Henderson melancarkan penyelidikan, kata kantor sheriff Clark County dalam pernyataannya seperti dikutip oleh AFP.

Penyelidikan itu berawal dari laporan mengenai “bau bahan kimia yang tidak jelas” di pusat sains universitas tersebut pada 8 Oktober di Kota Arkadelphia, kata Tina Hall, direktur komunikasi universitas tersebut.

“Tes awal mengindikasikan adanya benzil klorida di laboratorium,” katanya. Benzil klorida bisa digunakan untuk membuat metamfetamin.

Gedung itu ditutup dan penyelidikan digelar oleh pihak keamanan universitas yang kemudian memanggil kantor sheriff setempat.

Rowland dan Bateman, keduanya lektor, dikenakan cuti administratif pada 11 Oktober, kata Hall.

Menurut laporan media setempat, mereka sudah mengajar di universitas itu selama masing-masing 10 dan 5 tahun.

Kejadian itu mirip film serial “Breaking Bad.” Dalam film itu dikisahkan guru kimia bernama Walter White, yang diperankan oleh Bryan Cranston. White mulai membuat sabu-sabu untuk mempersiapkan keuangan keluarganya setelah dia didiagnosis menderita kanker.

Rowland adalah penggemar film seri itu menurut profil Rowland yang diterbitkan oleh koran universitas pada 2014. Profilnya bertajuk “Henderson’s Heisenberg.”

Heisenberg adalah nama samaran White dalam “Breaking Bad.”

“Saya pikir itu film yang luar biasa,” kata Rowland seperti dikutip oleh koran itu. “Ceritanya tepat sasaran dan akurat untuk bagian sains. Dan membuat generasi muda tertarik pada kimia. Saya rasa film itu adalah alat rekrutmen yang bagus. (VOA)