Proses pengibaran bendera merah putih pada upacara HUT ke-74 RI dibawah laut yang dilaksanakan Balai Taman Nasional Kepulauan Togean (TNKT) Sulteng bertempat di pantai Urban Park Bailo Kota Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una bekerjasama dengan masyarakat dan pemerintah daerah setempat, Sabtu (17/8/2019). (ANTARA/Humas BTNKT)

Palu,  (Metrobali.com)-

Balai Taman Nasional Kepulauan Tongean (BTNKT) menggelar upacara HUT ke-74 RI di dasar laut bersama masyarakat dan Pemerintah Kabuapten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah di Perairan Urban Park Bailo Kota Ampana.

Kepala BTNKT Sulawesi Tengah Bustang yang dihubungi, Sabtu mengatakan kegiatan serupa sudah pernah dilaksanakan pada tahun 2016 bersama masyarakat setempat di perairan Tojo Una-Una.

“Tahun ini dilaksanakan kembali dan mendapat dukungan positif dari berbagai pihak, ” ujar Bustang.

Pengibaran bendera merah putih di dasar laut memperingati HUT Kemerdekaan merupakan sesuatu yang unik karena tidak dilakukan seperti upacara bendera pada umumnya di darat, karena bukan perkara mudah karena harus memiliki keahlian khusus, paling tidak mereka yang sering melakukan kegiatan diving atau menyelam.

Petugas upacara katanya, melibatkan 17 orang penyelam dari BTNKT, Dinas Pariwisata setempat dan Ampana Diving Club. Mereka bertanggungjawab melaksanakan proses pengibaran bendera merah putih hingga selesai.

“Kegiatan ini sudah disiapkan jauh sebelumnya dengan konsep yang matang dan hasilnya sangat memuaskan. Ini semua berkat kerja sama tim, ” katanya menambahkan.

Upacara bendera di dasar laut dimulai pada pukul 08.00 WITA dan para petugas upacara harus menyelam di kedalaman sekitar 10 meter dari permukaan laut selama kurang lebih satu jam.

Bustang memaparkan, guna mendukung kegiatan di dasar laut, para penyelam dibekali peralatan lengkap mulai dari baju hingga tabung oksigen.

Tujuan kegiatan itu, urainya tidak lain untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah merebut kemerdekaan bangsa dan negara meskipun nyawa taruhannya, selain itu sebagai ungkapan syukur apa yang telah diperjuangkan pendiri bangsa hingga saat ini dapat dinikmati.

“Dari kegiatan ini ada pesan lingkungan terkandung di dalamnnya. Kita sebagai makhluk hidup wajib menjaga kelestarian laut beserta isinya termasuk potensi sumber daya alam lainnya agar dapat diwariskan untuk generasi selanjutnya,” kata dia. (Antara)