Kuta (Metrobali.com)-
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Lestari Kuta diteror bom. Teror itu diterima oleh Ni Made Risky Rafinda Putri, customer service BPR Legian yang beralamat di Jalan By Pass Ngurai Rai, Kuta, Badung.
Teror bom itu diterima Risky sekira pukul 14.55 WITA. “Teror itu disampaikan melalui telepon,” kata Kapolresta Denpasar, Komisaris Besar I Wayan Sunartha, Senin (6/8).
Mendapati ancaman jika di kantornya bekerja ada bom, Rizky berinisiatif menyampaikan hal itu kepada atasannya. Lalu diputuskan untuk melaporkan kepada pihak kepolisian.
Secepat kilat, polisi yang mendapati laporan itu langsung meneruskan ke Gegana Polda Bali. Gegana pun langsung turun ke lokasi. Sekira pukul 16.35 WITA, Tim Gegana Polda Bali tiba dan langsung masuk areal BPR Legian untuk melakukan penyisiran.
“Hanya informasi yang mengatakan ada membahayakan. Karyawan takut lalu menghubungi polisi. Kami langsung menghubungi Gegana. Kami langsung ke sana,” jelas Sunartha.
Setelah hampir satu jam melakukan penyisiran, Gegana tak menemukan benda mencurigakan seperti disampaikan peneror melalui telepon. Sekira pukul 17.20 WITA, Gegana Polda Bali meninggalkan lokasi.
“Tidak ada benda yang kami amankan. Tidak ada barang bukti apa-apa, karena teror disampaikan hanya melalui telepon. Setelah ditelusuri oleh Gegana tidak ada apa-apa,” beber Sunartha.
Sunartha belum mengetahui motif di balik teror tersebut. Kendati begitu, informasi sekecil apapun akan ditindaklanjuti pihaknya.
“Entah itu orang iseng atau bagaimana, serius atau tidak serius, kami harus serius. Tidak boleh karena si penelepon main-main, kemudian kami lengah. Tetapi hasilnya sudah kami sampaikan dan tidak ada apa-apa,” tegas dia.
Saat ini, Sunartha melanjutkan pihaknya tengah memokuskan untuk menelusuri nomor penelepon gelap tersebut. “Dari informasi data, nomor penelepon itu akan kami telusuri,” imbuh Sunartha. BOB-MB