Foto: Pembukaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Micro Business Game (MBG) Sparkassentiftung Jerman bagi SDM BPR se-Bali di SMA Negeri 1 Sukawati, Kabupaten Gianyar, Rabu (15/9/2021).

Gianyar (Metrobali.com)-

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kanti menggelar Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Micro Business Game (MBG) Sparkassentiftung Jerman bagi SDM BPR se-Bali di SMA Negeri 1 Sukawati, Kabupaten Gianyar, Rabu (15/9/2021). Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kerjasama DPD Perbarindo Bali dengan Sparkassenstiftung Jerman dan BPR Kanti.

Melalui workshop ini  BPR Kanti dan tim trainer dari Sparkassentiftung Jerman (salah satu bank dari Jerman) membagikan pengalaman melatih dan berdiskusi mengenai tantangan dan best practice yang dihadapi serta langkah-langkah yang dapat ditempuh bagi keberhasilan pelaksanaan pelatihan MBG.

“Dengan kegiatan ini, kami akan membagikan pengalaman praktek di lapangan, serta menyusun langkah bersama. Dan dalam kesempatan ini, kami juga akan menyampaikan materi pendukung tambahan yang akan bermanfaat bagi peningkatan kapasitas peserta pelatihan,” terang Direktur Utama BPR Kanti, I Made Arya Amitaba

Micro Business Game (MBG) adalah pelatihan yang sangat interaktif untuk pengusaha mikro dan untuk semua orang yang ingin belajar dalam praktek bagaimana keberhasilan dan keberlanjutan start-up dan usaha kecil dapat ditingkatkan.

Tujuan pelatihan interaktif MBG ini diharapkan SDM BPR mendapatkan keterampilan bisnis dasar dan pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi kesuksesan bisnis. Lalu memahami pengertian berpikir dan bertindak wirausaha.

Kemudian mempelajari cara mengembangkan lebih lanjut usaha kecil dan kecil serta temukan tantangan dan peluang di masa depan. Lalu memahami prinsip akuntansi dan pengendalian dasar dan menerapkan alat keuangan sederhana.

Kemudian mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang pelanggan dan dapatkan pengetahuan pemasaran dasar, menyadari dinamika pasar dan persaingan hingga memahami antarmuka antara lembaga keuangan mikro dan klien dan menyadari implikasinya.

“Karena BPR bergerak lebih banyak di pangsa pasar kredit mikro maka pelatihan Micro Business Game dengan konsep yang fun ini menjadi sangat penting meningkatkan pemahaman SDM BPR atas bisnis mikro itu sendiri misalnya terkait analisis kredit mikro dan lainnya,” kata Amitaba.

Di tengah masa pandemi Covid-19 ini, Amitaba masih optimis BPR bisa bertahan walaupun memang ada beberapa tantangan. “Dengan kondisi sekarang ini tentu kita tidak bisa terlalu memikirkan atau berandai-andai banyak yang narik deposito, melainkan harus bergerak dan yakin BPR akan tumbuh dan berkembang. Pasti masih ada nasabah potensial. Daripada diam dan mati, kenapa tidak kita bergerak karena BPR sudah siap menyambung keadaan new normal,” ucap Amitaba.

Imbuhnya, krisis pandemi Covid-19 tidak sama dengan krisis moneter 1997/1998 silam. Akhir dari pandemi Covid-19 tidak jelas sehingga BPR tidak bisa hanya diam berpangku tangan menanti wabah usai. Micro Business Game (MBG) Sparkassenstiftung Jerman, jelas Amitaba akan dikemas dalam bentuk permainan sehingga tidak akan membosankan.

Ke depan, Amitaba optimis BPR Kanti bisa melaksanakan fungsi Apec Bank BPR. BPR Kanti jelasnya bukan sebagai Apec Bank, namuan akan melaksanakan fungsi-fungsi Apec Bank di antaranya memberikan modal kerja. Dalam rangka menjalankan fungsi Apec Bank ini, BPR Kanti dikawal tenaga profesional.

“Salah satunya bagaimana memberikan modal kerja bagi BPR. Pada minggu lalu, kami sudah virtual meeting dengan Bank Mayapada yang menyiapkan dana Rp 5 triliun rupiah bagi 28 BPR se-Indonesia, salah satunya BPR Kanti. Untuk Rp 5 triliun ini mari kita bersama-sama menggunakan dana besar ini,” ungkapnya.

Merespons peluang yang terbuka lebar, Amitaba mengajak BPR se-Bali berkolaborasi dengan BPR Kanti. Lebih jauh, Amitaba menilai sudah saatnya BPR se-Bali memiliki produk bersama demi keuntungan bersama. “Bagaimana kalau BPR-BPR kita gabungkan sehingga pelaksanaannya jadi lebih mudah,” tutupnya dimana dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan MoU BPR Kanti dengan SMA 1 Sukawati.

Made Suarja selaku Sekretaris Perbarindo Bali mengungkapkan selama 1,5 tahun di masa pandemi Covid-19 inj ini BPR kalang kabut menjaga ketahanan modal BPR. Namun kini sudah ada kebangkitan BPR dan tanda-tanda kehidupan BPR.

Di sisi lain pihaknya juga menilai pendidikan dan pelatihan Micro Business Game (MBG) ini juga semakin menguatkan momentum kebangkitan BPR di Bali. “Karena pangsa pasar BPR adalah kredit mikro kredit usaha kecil, mka tepat pelatihan MBG ini untuk mencetak lebih banyak SDM BPR memahami pembiayaan kredit mikro. Ini pintu masuk menuju kebangkitan BPR di Bali,” tegasnya.

Sementara itu Mr. Masa mewakili Sparkassentiftung Jerman juga menyambut baik kerjasama dengan BPR Kanti ini. Dikatakan MBG merupakan satu dari tujuh bisnis game yang dikembangkan Sparkassentiftung Jerman secara internasional. “Selama ini MBG sudah diaplikasikan di 3 BPD dan saving game di satu BPD di Indonesia,” katanya.

Dengan pelatihan MBG ini diharapkan pihak BPR lebih memahami secara komprehensif tentang bisnis mikro. “Pengusaha bank bisa pahami siklus dan tantangan UMKM, agar lebih pahami karakter UMKM sehingga saling menguntungkan,” pungkasnya.

Yan Jimmy Hendrik Simarmata selaku Deputi Direktur Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional VIII Bali Nusra mangapresiasi pendidikan dan pelatihan MBG yang diinisiasi MBG ini. Sebab dengan pendidikan dan pelatihan ini diharapkan BPR di Bali bisa memahami dan mendalami bisnis mikro serta zeperti apa pengelolaannya.

“BPR Kanti  memberikan knowledge sharing MBG bertujuan melatih kepekaan rekan-rekan marketing BPR bagaimana kelola bisnis mikro efisien dan potensi apa yang dikembangkan. Ini tujuan mulia untuk pengembangan bisnis mikro. Kami apresiasi kegiatan ini. Ini hal yang baik bagi industri jasa keuangan khususnya BPR,” ungkapnya. (wid)