hewan ternak pengungsi gn agung Evakuasi hewan ternak Gunung Agung, Bali. Via : BBC
Mangupura (Metrobali.com)-
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, Bali, membantu mengevakuasi hewan ternak sapi milik pengungsi Gunung Agung yang tinggal di rumah kerabat mereka ke tempat yang lebih aman, sehingga pengungsi yang memiliki ternak tidak menjualnya dengan harga murah.

“Kami telah meminta Dinas Peternakan untuk membantu para pengungsi Gunung Agung mengevakuasi hewan ternaknya ke tempat yang mudah untuk mencarikan makanan untuk sapi-sapi mereka,” kata Kepala BPBD Badung Nyoman Wijaya di Mangupura, Rabu (27/9).

Untuk data sementara, BPBD Badung mencatat ada 12 ekor sapi milik pengungsi Gunung Agung yang dititipkan di tanah milik kerabatnya yang ada di Desa Sulangai sebanyak enam ekor dan di Banjar Bedil, Desa Baha sebanyak enam ekor.

Ia mengimbau, kepada pengungsi Gunung Agung yang memiliki hewan ternak agar tidak menjual sapi-sapinya dengan harga murah agar tidak dijadikan kesempatan oleh oknum tengkulang untuk mencari keuntungan dari musibah yang dialami pengungsi yang memiliki ternak ini.

“Sebisa mungkin para pengungsi yang membawa hewan ternaknya ke Badung agar dititipkan dan jangan dijual dengan harga miring,” ujarnya lagi.

Pihaknya sangat prihatin dengan kondisi yang dialami para pengungsi yang memiliki hewan ternaknya, karena terpaksa menjual sapi-sapi miliknya untuk biaya hidup sehari-hari di Badung. “Sepertinya mereka terpaksa menjual sapi-sapinya karena tidak mau repot-repot memelihara, sehingga dijual sangat murah,” ujarnya.

Nyoman Wijaya juga mendorong, Dinas Pertanian dan Pangan Badung yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan memfasilitasi para pengungsi ini agar menjual sapi-sapinya dengan harga yang laik.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Karangasem juga sudah mengupayakan membeli ribuan hewan ternak milik para pengungsi Gunung Agung guna mencegah agar tidak dijual dengan harga murah.

Bupati Karangasem Ayu Mas Sumantri beberapa waktu lalu menginstruksikan kepada masyarakatnya agar tidak panik dengan kondisi hewan ternaknya saat ditinggal ke pengungsian. Namun, pemilik ternak justeru sebagian besar memilih menjual hewan ternaknya dengan harga yang sangat murah.

Untuk mengantisipasi hal ini, pihaknya berencana mengalokasi dana untuk membeli hewan ternak milik warganya agar tidak dijual dengan harga miring. Sumber : Antara