Simulasi Desa Tangguh Bencana di Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Selasa (27/3).

 Mangupura (Metrobali.com)-

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung menggelar Simulasi dalam rangka Desa Tangguh Bencana di Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Selasa (27/3) kemarin. Simulasi dihadiri Kabid Kesiap Siagaan BPBD Badung Wayan Netra, Perbekel Desa Cemagi Ketut Wirama serta melibatkan  Forum Kelian Dinas, Pecalang, para Relawan dan masyarakat Desa Cemagi.

      Kabid Kesiap Siagaan BPBD Badung,  I Wayan Netra menyampaikan, Desa Cemagi merupakan daerah pesisir yang sangat rawan terhadap gempa bumi serta tsunami. Untuk mengantisipasi dan menanggapi kesiapsiagaan di masyarakat, maka Pemerintah Kab. Badung dalam hal ini BPBD bekerjasama dengan masyarakat desa/kelurahan yang ada di badung melaksanakan kegiatan desa tangguh bencana.

       Lebih lanjut dijelaskan, dalam kegiatan desa tangguh bencana ini diharapkan kedepan warga desa/kelurahan itu memiliki daya lenting daya yang bisa memulihkan dayanya  sendiri. “Gelar simulasi dalam rangka mengantisipasi kalau terjadinya gempa bumi yang berpotensi tsunami. Ini dilakukan agar masyarakat mengetahui dimana di desa tangguh bencana tersebut  kita bentuk forum pengurangan resiko bencana. Kita harapkan desa tersebut secara mandiri dapat melakukan evakuasi secara mandiri dan BPBB badung mengkordinir, mengarahkan kemana mereka harus berkumpul,” jelasnya.

Ditambahkan, dari pesisir pantai Cemagi sampai ujung pantai Tanjung Benoa sangat rawan terhadap gempa bumi tsunami, karena perbatasan dengan Samudra Indonesia dan berbatasan dengan lempeng Indo Australia yang memungkinkan terjadinya tsunami. Hal ini karena terjadinya benturan-benturan lempeng, sehingga daerah-daerah yang berada di pesisir badung sangat rawan terhadap terjadinya sunami.

Kepala Desa Cemagi Ketut Wirama melaporkan, warga desa Cemagi merupakan desa pesisir dimana wilayah Cemagi merupakan wilayah rawan bencana tsunami, untuk mengantisipasi bencana tsunami di mana BPBD Badung melaksanakan simulasi desa tangguh bencana tsunami. Desa Cemagi mempunyai bentangan pantai kurang lebih 2 km dan di Cemagi sudah ada kelompok Destana sebagai kelompok penanggulangan bencana khususnya didaerah pesisir. “Kawasan kami di pesisir pantai Cemagi ada beberapa kali diterpa gelombang pasang, tapi tidak berpotensi tsunami. Kedepan kami mohon dari Pemerintah Kabupaten terus mengadakan sosialisasi tentang kebencanaan,” jelasnya.

Disamping itu pihaknya akan memperkuat dan mempertangguh Destana desa Cemagi sehingga nantinya dari kelompok ini akan dapat mensosialisasikan kepada masyarakat sehingga masyarakat paham dan bila terjadi kebencanaan dalam hal ini tsunami sehingga dimana ada titik-titik kumpulnya nanti supaya mereka merasa nyaman dan tetap siap dengan sarana dan prasarana yang ada.

Editor  : Hana Sutiawati