Sumirat Dwiyanto

Jakarta (Metrobali.com)-

Badan Narkotika Nasional memberdayakan Rumah Sakit Umum Daerah, lembaga-lembaga pendidikan, hingga barak-barak militer untuk digunakan sebagai tempat rehabilitasi pecandu narkoba.

“Kita punya 2000 lebih rumah sakit di Indonesia, kalau masing-masing sediakan 10 tempat tidur saja itu bisa dicapai,” kata Kepala Bagian Humas BNN Sumirat Dwiyatnto menjawab realisasi merehabilitasi 100 ribu pecandu narkoba dalam setahun di Jakarta, Rabu (18/2).

Selain itu, ia juga mengatakan BNN akan memberdayakan barak-barak militer dan tempat-tempat lembaga pendidikan yang tidak selalu digunakan sepanjang tahun untuk sarana rehabilitasi.

“Kemudian kita punya barak-barak militer dan tempat-tempat lembaga pendidikan yang sepanjang tahun tidak melakukan pendidikan. Di waktu kosong waktu kosong itu bisa dipakai,” kata Sumirat.

Lebih lanjut Sumirat mengatakan BNN juga meminta setiap pemerintah daerah untuk menyediakan tempat rehabilitasi di Daerah Tingkat I dan II. Ia mencontohkan Provinsi Lampung yang sudah menyediakan lahan dan bangunan untuk rehabilitasi pecandu narkoba.

“Di Lampung Selatan sudah menyediakan lahan berikut bangunannya, tinggal nanti diisi SDM dan sarana prasarana saja,” kata Sumirat.

Sumirat juga mengatakan, pemberdayaan sarana untuk rehabilitasi tersebut belum termasuk pusat rehabilitasi yang dimiliki masyarakat dan juga rumah sakit swasta.

Sumirat menuturkan, banyak pusat rehabilitasi masyarakat yang hanya sedikit diisi oleh pasien dan dapat diberdayakan dengan menjalin kerja sama melalui BNN.

“Banyak juga rehabilitasi yang dimiliki masyarakat yang tidak ada residennya. Disitu bisa kita titipkan 10 hingga 20 orang, nanti yang membiayai rehabilitasi adalah pemerintah,” ujar dia.

Sedangkan untuk rumah sakit swasta, Sumirat mencontohkan salah satu rumah sakit di Pekalongan Jawa Tengah yang sudah menyediakan sejumlah tempat tidur untuk rehabilitasi pecandu narkoba.

“Contoh Rumah Sakit Junet di Pekalongan sudah menyediakan 20 tempat tidur. Coba kalau semua rumah sakit swasta di Indonesia begitu,” kata dia.

Tahun ini BNN menargetkan untuk merehabilitasi 100 ribu pecandu narkoba sepanjang 2015. Adapun jumlah pecandu narkoba di Indonesia saat ini sudah sebanyak empat juta orang. AN-MB