BNI Perkirakan Kenaikkan BBM Perlambat Kredit Properti
“Bisnis properti akan terpengaruh dengan kenaikan BBM karena jika ada kenaikan harga, maka masyarakat akan fokus kepada pemenuhan kebutuhan yang lebih medesak, seperti sandang dan pangan,” kata Suwaluyo di Denpasar, Selasa.
Selain itu masyarakat yang berpenghasilan tetap akan melakukan perhitungan untuk menyesuaikan kondisi sehingga dapat mengurang daya beli, katanya.
Penurunan kredit untuk properti itu hanya terjadi sementara dan setelah kebijakan tersebut diterapkan kondisinya akan kembali normal.
“Kami perkirakan penurunan kredit tersebut masih sangat kecil sekitar dua persen,” ujarnya.
Kondisi yang sama diperkirakan akan terjadi pada penyaluran kredit terhadap usaha kecil dan menengah, kata dia.
Suwaluyo mengatakan, meskipun ada rencana kenaikan BBM tidak mempengaruhi target pertumbuhan penyaluran kredit dan dana pihak ketiga pada tahun ini sebesar 30 persen.
Sementara Pengamat Ekonomi Ida Bagus Raka Suardana menilai pertumbuhan sektor properti di Bali pada tahun ini akan terus mengalami peningkatan.
Hal itu disebabkan kebutuhan akan tempat tinggal, seperti perumahan dan tempat berusaha semakin tinggi.
“Sektor ini saya perkirakan meningkat sekitar 12-15 persen pada tahun ini. Sebab, kebutuhan masyarakat akan properti terutama rumah sangat tinggi seiring meningkatnya jumlah penduduk,” katanya. INT-MB
1 Komentar
Ada kalanya salah satu aspek terhambat karena aspek yang lain sedang bergelombang. Bisnis properti walaupun terhadap tidak akan terasa kepada masyarakat ekonomi kebawah. Masyarkat pada golongan ini justru menghawatirkan impact dari kenaikan kebutuhan sehari-hari.