Prof Dr H Fasli Jalal

Denpasar(Metrobali.com)-

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat meminta Provinsi Bali dapat memberikan inspirasi kepada daerah-daerah lain di Tanah Air atas keberhasilan program Keluarga Berencana dan penanganan masalah kependudukan.

“Kami berharap, inovasi, kreativitas, dan contoh sukses yang telah ditunjukkan Bali selama ini tetap memberikan inspirasi di kancah nasional,” kata Kepala BKKBN Pusat Prof Dr H Fasli Jalal saat memberikan sambutan pada pelantikan Kepala BKKBN Perwakilan Bali, di Denpasar, Kamis (7/8).

Menurut dia, Bali sebelumnya telah berhasil menunjukkan persentase penggunaan metode kontraseptif jangka panjang seperti implan, IUD, dan operasi dengan capaian di atas rata-rata nasional. Di Bali persentasenya pernah mencapai 29 persen, padahal rata-rata nasional saat ini sekitar18 persen.

“Sebenarnya kami ingin rata-rata nasional menjadi 27 persen pada akhir 2014, tetapi saat ini baru sekitar 18 persen,” ujarnya.

Fasli menyebutkan bahwa prestasi Bali pada program KB tidak bisa dilepaskan dari peran pihak eksekutif, legislatif, dan tokoh-tokoh agama yang turut menyadarkan masyarakat sehingga memungkinkan daerah itu sebagai salah satu provinsi yang layak dijadikan contoh dalam sasaran pembangunan kependudukan dan KB.

“Di sisi lain, Bali pun kami harapkan dapat menjadi tempat yang ramah bagi para lansia yang diprediksi jumlahnya pada 2050 sangat besar. Pada tahun tersebut, jumlah lansia akan mencapai sekitar 25 persen dari penduduk Indonesia atau sekitar 80 juta jiwa,” ucapnya.

Fasli tidak memungkiri berbagai persoalan pada masyarakat cukup menghambat pelaksanaan program KB. Cakupan KB yang biasanya bisa menaikkan satu persen per tahun, selama lima tahun terakhir hanya berhasil menaikkan 0,5 persen.

Demikian juga dengan laju pertumbuhan yang tidak berhasil diturunkan. Padahal pihaknya ingin menurunkan menjadi 1,27 persen pada akhir 2014 dari sebelumnya 1,45 persen. Namun ternyata berdasarkan sensus 2010 saja, laju pertumbuhan penduduk cenderung naik menjadi 1,49 persen.

“Hal ini disebabkan karena rata-rata anak dari pasangan usia subur yang sejak 2002 sebanyak 2,6, selama 10 tahun terakhir tidak berubah. Rata-rata perkawinan anak muda pun yang diharapkan minimal usia 21 tahun, tetapi sekarang berkisar 20,4 tahun,” katanya.

Pihaknya sangat berharap kependudukan di Indonesia menjadi lebih baik, tidak hanya dari sisi kuantitas, namun dibarengi dengan perbaikan kualitas penduduk dari kesehatan, gizi, etos kerja, nilai-nilai spiritual dan sebagainya.

Pada kesempatan pelantikan tersebut, Ida Bagus Wirama dilantik menjadi Kepala BKKBN Perwakilan Bali oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Wirama menggantikan posisi I Wayan Sundra yang dipromosikan menjadi Direktur Pelayanan Jalur Pemerintah BKKBN Pusat. AN-MB