bkkbn

Denpasar (Metrobali.com)-

Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali berhasil mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS) ditandai dengan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan seorang perempuan selama masa reproduksi (TFR) 2,25 anak.

“Berdasarkan hasil survei sosial ekonomi nasional (Susenas) 2013 rata-rata 2,25 anak dan tingkat kesertaan ber-KB (CPR) sebesar 61,92 persen,” kata Kepala Perwakilan BKKBNProvinsi Bali, Ida Bagus Wirama, S.H., M.Kes di Denpasar, Kamis (9/4).

Ia mengatakan, proporsi penggunaan kontrasepsi masih didominasi suntik yang mencapai 48,1 persen, menyusul IUD 26,7 persen, implant 2,7 persen.

Penggunaan kontrasepsi IUD meningkat signifikan dari 19 persen sesuai hasil survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menjadi 26,7 persen pada Susenas 2013.

Pencapaian tersebut melampaui rata-rata tingkat nasional yang hanya 3,5 persen. Prestasi yang membanggakan itu berkat dukungan dari seluruh mitra kerja mulai dari kader PKK desa, Babinsa, Babinkamtibmas, tokoh masyarakat, bidan serta para dokter.

Ida Bagus Wirama menjelaskan, dibalik pencapaian kontrasepsi IUD tersebut, masih terdapat beberapa kendala dan masalah yang perlu mendapat perhatian serius, antara lain laju pertumbuhan penduduk (LPP) Bali yang masih tinggi.

Selain itu menurunnya rata-rata umur perkawinan pertama pada wanita dan berkurangnya pasangan usia subur (PUS) menggunakan alat kontrasepsi.

Ida Bagus Wirama dalam mengatasi berbagai kendala itu diperlukan adanya peningkatan peran serta dan kerja sama dengan semua pihak melalui pelaksanaan pelayanan kontrasepsi secara gratis.

Pelayanan itu memprioritaskan daerah-daerah yang pencapaiannya masih rendah atau atau tertinggal, terpencil dan perbatasan, daerah miskin wilayah perkotaan, serta intensifikasi pelayanan KB di daerah-daerah perkotaan.

Semua itu mengutamakan promosi metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) atau alat obat kontrasepsi modern.

“Dalam upaya meningkatkan peserta KB IUD di Provinsi Bali, kebijakan dan strategi yang dilaksanakan adalah memberikan alat kontrasepsi IUD secara gratis kepada semua keluarga yang memerlukan tanpa memperhitungkan status tahapan keluarga, dan dapat didistribusikan ke seluruh klinik KB pemerintah, klinik KB swasta, pelayanan KB Rumah Sakit, Rumah Bersalin, Bidan Praktik Swasta dan Dokter Praktik Swasta,” ujarnya. AN-MB