Denpasar (Metrobali.com)-

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Bali menyatakan sebanyak 45,9 persen penderita HIV/AIDS di wilayah kerjanya menyerang kelompok usia produktif, 20–29 tahun, sehingga menjadi dilema terhadap permasalahan remaja di Pulau Dewata.

“Penderita hilangnya kekebalan daya tubuh di Bali selama kurun waktu 27 tahun terakhir mencapai 7.291 orang,” kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali I Wayan Sundra di Denpasar, Sabtu (11/5).

Ia mengatakan, jika dikaitkan dengan karateristik AIDS yang gejalanya baru muncul setelah 3–10 tahun terinfeksi, hal itu semakin membuktikan bahwa sebagian besar dari mereka telah terinfeksi pada usia yang lebih muda.

Dengan demikian, upaya preventif perlu dilakukan sejak dini, mengingat dalam beberapa tahun belakangan terjadi tren berkaitan dengan usia remaja, seperti menurunnya median usia kawin pertama wanita.

Selain itu, lanjut dia, meningkatknya angka kasus HIV dan AIDS serta peredaran narkoba yang semakin marak menjadi permasalahan utama, di samping permasalahan lainnya yang perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh.

Bali sebagai daerah tujuan wisata domestik dan internasional, kata I Wayan Sundra, menghadapi dilema permasalahan remaja yang diharapkan dapat ditangani secara tuntas.

Melalui kegiatan lomba pidato program penundaan usia pernikahan yang telah BKKBN Bali melibatkan utusan dari delapan kabupaten dan kota di Bali bertujuan menyosialisasikan program generasi berencana (GenRe).

Upaya tersebut mampu merangsang dan menggugah para remaja untuk meningkatkan pengetahuan serta pemahaman tentang materi-materi program GenRe agar menghindari terlalu muda melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu sering melahirkan serta terlalu rapat jarak kelahiran.

Program GenRe diharapkan mampu meminimalkan permasalahan-permasalahan di kalangan remaja. Peranan pusat informasi dan konseling (PIK) Remaja di lingkungan sekolah sangat penting artinya dalam membantu siswa/siswi untuk mendapatkan informasi dan pelayanan konseling yang cukup dan benar tentang fungsi keluarga.

Ia lantas memerinci delapan fungsi keluarga yang terdiri atas fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, ekonomi, pendidikan, pelestarian lingkungan, dan reproduksi.

Lomba Pidato GenRe se Bali tersebut melibatkan sembilan peserta siswa-siswi SLTP dan SLTA yang mewakili dari kabupaten/kota se-Bali. INT-MB