dewi setyowati 1

Denpasar (Metrobali.com)-

Bank Indonesia memprediksi kebutuhan uang baru di Provinsi Bali mencapai Rp3,8 triliun menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Galungan.

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali, Dewi Setyowati, di Denpasar, Rabu (24/6), menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi hal tersebut pihaknya menyediakan uang yang cukup untuk transaksi tunai dan nontunai.

Namun Dewi tidak memerinci jumlah uang yang disediakan oleh bank sentral itu menjelang hari raya keagamaan umat Islam dan umat Hindu di Bali itu.

“BI menyediakan uang yang sangat mencukupi, baik dari sisi jumlah total maupun jumlah pecahan,” katanya.

Dari sisi nontunai, infrastruktur dan layanan sistem pembayaran juga telah disiapkan untuk mengantisipasi peningkatan transaksi pembayaran nontunai baik melalui sistem “Real Time Gross Settlement” (RTGS) maupun Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) khususnya dengan diimplementasikannya SKNBI generasi kedua.

Untuk mengoptimalkan layanan penukaran uang dan menjaga kualitas persediaan uang kartal kepada masyarakat, Bank Indonesia berkoordinasi dengan pihak perbankan se-Provinsi Bali untuk melakukan persiapan pemenuhan kebutuhan uang kartal pada periode tersebut. Persiapan dan koordinasi itu juga meliputi kesiapan dari sarana Anjungan Tunai Mandiri (ATM), baik mekanisme operasional pengisian dan ketersediaan pecahan serta jumlah uang kartal untuk pengisian ATM dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat selama perbankan tidak beroperasi pada hari libur tanggal 15-20 Juli 2015.

“Selama masa libur, kami juga telah mengimbau kepada pihak perbankan untuk melakukan monitoring dan kontrol ke lokasi ATM masing-masing bank,” ucapnya.

BI juga telah bekerja sama dengan perbankan untuk melayani penukaran uang pecahan kecil melalui mekanisme layanan pemenuhan uang pecahan kecil oleh perbankan kepada nasabahnya melalui penarikan rekening simpanan di bank masing-masing dengan menggunakan kartu debit ataupun buku tabungannya.

Hal itu diharapkan akan mendorong masyarakat menjadi lebih efisien mengingat masyarakat tidak perlu lagi membawa uang tunainya ke kantor BI atau kantor bank lainnya untuk melakukan penukaran.

Bank sentral itu juga telah bekerjasama dengan 13 bank umum dan 13 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk turut aktif dalam melayani kebutuhan uang pecahan kecil kepada masyarakat.

“Jumlah loket yang disediakan sebanyak 78 loket yang tersebar di seluruh Provinsi Bali. Masyarakat dapat langsung menuju lokasi bank umum atau BPR terdekat dengan jadwal setiap hari Selasa dan Kamis mulai pukul 09.00-12.00 WITA,” ucap Dewi.

Batas penarikan per nasabah, kata dia adalah Rp4,4 juta dan nasabah tidak dipungut biaya dalam melakukan penarikan.

Optimalisasi layanan penukaran uang juga ditempuh dengan penyediaan kegiatan layanan kas keliling untuk penukaran uang pecahan kecil di titik-titik pasar dan tempat keramaian masyarakat yang tersebar di Pulau Dewata.

Layanan kas keliling Bersama perbankan juga diadakan pada “Car Free Day” di Lapangan Renon sebanyak dua kali pada 28 Juni 2015 dan 5 Juli 2015 mulai pukul 06.00-10.00 WITA dan di Lapangan Puputan (6 kali) pada 6-10 Juli (setiap hari) dan 13 Juli 2015 pukul 09.00 – 12.00 WITA.

Setiap harinya dilayani empat mobil layanan penukaran setiap harinya dengan batas penukaran sebesar Rp3,7 juta dan penukaran tidak dipungut biaya. AN-MB