wagubgorontalo1 (2)Denpasar (Metrobali.com)-

Keberhasilan Pemerintah Provinsi Bali melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID ) menurunkan laju  inflasi dalam beberapa tahun terakhir hingga  mengantarkan Pemprov Bali  meraih penghargaan tingkat nasional sebagai TPID terbaik Kawasan Timur Tahun 2016  bukanlah pekerjaan yang mudah namun merupakan hasil kerja keras dari semua jajaran. Berbagai langkah strategis dan inovatif telah dilakukan oleh TPID Bali dalam upaya menurunkan inflasi yang diawali dengan pembentukan TPID  di tingkat Kabupaten / kota se Bali sehingga koordinasi dan sinergitas akan terbentuk dengan baik dalam upaya mencegah laju inflasi khususnya mendekati hari-hari besar keagamaan. Demikian disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta yang juga selaku Ketua TPID Provinsi Bali saat menjadi narasumber dalam acara Benchmarking Infrastuktur Ekonomi Lokal Pengendalian Inflasi dan Pencapaian MDG’s Pemprov Gorontalo dan Pemprov Bali yang digelar oleh Biro Kesra dan Ekonomi Pemerintah Provinsi Gorontalo di Ruang Tabanan, Hotel Sanur Paradise, Sabtu (1/4). Lebih jauh dalam paparannya, Wagub Sudikerta yang didampingi Asisten II Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekda Provinsi Bali Dewa Putu Sunartha serta Kepala OPD terkait di Pemprov Bali, menyampiakan selain membentuk TPID disetiap kabupaten /kota se Bali, TPID Bali juga rutin melakukan beberapa kegiatan seperti Pasar murah serta operasi pasar khusunya menjelang hari hari besar keagamaan. Tidak sampai disitu saja, TPID juga terus melakukan sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat melalui kegiatan Talkshow TPID baik melalui media cetak maupun elektronik dalam upaya menjaga kestabilan harga menjelang hari raya sehingga laju inflasi tetap terjaga. ” Pemantauan jalur distribusi barang juga kami perhatikan, jangan sampai barang menumpuk di suatu tempat dan tidak terdistribusikan dengan baik dan menyebabkan inflasi. Semua faktor penyebab inflasi kami cegah dengan berbagai aksi nyata, sehingga inflasi terendah di raih Bali dalam kurun 20 tahun terakhir, ” tuturnya.Hal senada juga disampaikan oleh Sekda Provinsi Gorontalo  Prof.Dr. Ir.Hj.Winarni Mondarfa selaku Ketua TPID Provinsi Gorontalo bahwa hampir sama dengan Bali , Pemprov Gorontalo juga telah membentuk TPID di 5 kabupaten / kota di Gorontalo. Meskipun berhasil menekan angka inflasi namun tingkat angka kemiskinan Gorontalo masih sangat tinggi yang disebabkan masyarakat Gorontalo sebagian besar bergantung pada sektor pertanian yang sangat berpengaruh pada kondisi iklim. Untuk itu pihaknya ingin belajar dari Pemprov Bali baik dari segi penanganan laju inflasi maupun sektor pariwisata yang menjadi faktor utama perekonomian Bali sehingga Pemerintah Gorontalo bisa mengembangkan pariwisata daerahnya dan tidak hanya bergantung pada sektor pertanian.
Sementara itu Penjabat Gubernur Gorontalo Prof.Dr.Zudan Arif Fakrulloh,SH,MH dalam arahannya  tentang strategi meningkatkan kesejahteraan sosial Provinsi Gorontalo menyampaikan bahwasannya Provinsi Gorontalo masih terus berbenah diri terutama dari segi peningkatan pendapatan daerah, penurunan inflasi serta penurunan angka kemiskinan mengingat hingga tahun 2016 Provinsi Gorontalo masih tercatat diposisi ke 5 tertinggi angka kemiskinannya se Indonesia yaitu di angka 17-18℅. Zudan Arif juga menyampaikan bahwa tingkat inflasi Gorontalo yang berkisar di angka 1,30℅  dipengaruhi oleh sektor  pertanian terutama bawang, merica,tomat   yang sangat bergantung pada iklim.Untuk itu kedepannya perlu direncanakan pergeseran  dari sektor pertanian  ke industri, pariwisata dan pendidikan yang tidak bergantung pada iklim. ” Banyak hal yang bisa kita pelajari dari Provinsi Bali khususnya dari segi pariwisata nya. Sehingga kedepannya Gorontalo tidak hanya bergantung pada sektor pertanian namun juga lainnya seperti sektor pariwisata, ” imbuhnya. Di hadapan  sekitar 50 Kepala OPD Provinsi Gorontalo, Penjabat Gubernur juga mengajak jajarannya untuk kembali menyusun perencanaan dengan baik, menggunakan  anggaran dengan  tepat serta membuka lapangan pekerjaan selebar lebarnya sehingga angka kemiskinan Gorontalo akan menurun dan  kesejahteraan sosial masyarkat dapat meningkat. AD-MB