Halte bus di jalan tikungan Kelurahan Baler Bale Agung, Kecanatan Negara

Jembrana (Metrobali.com)-

Sejumlah warga mempertanyakan pembangunan halte di kawasan taman Perumnas Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.

Selain tidak ada sosialisasi, bangunan halte tersebut juga sangat membahayakan bagi pengguna jalan. Pasalnya pandangan dari dua arah terhalang oleh bangunan halte tersebut.

“Kenapa harus dibangun di tikungan jalan, apa tidak ada tempat lain” ujar beberapa warga setempat ditemui, Rabu (7/10).

Menurut warga, sebelum dibangun halte semestinya dipikirkan dulu dampaknya. Apalagi jalan tersebut merupakan jalur padat, karena terdapat dua sekolah menengah kejuruan yang siswanya mencapai ribuan orang.

“Kalau dibaca dipapan proyek haltenya diperuntukan untuk halte bus dan taxi. Kalau benar, jalan yang sudah sempit akan bertambah sempit. Apalagi nanti kalau ada bus yang berhenti” imbuh warga lainnya.

Warga menuding pembangunan halte di taman Perumnas itu atas permintaan kepala lingkungan setempat. Pasalnya, dari informasi awal pembangunan halte tersebut rencananya akan dibangun di sebelah barat pertigaan jalan pintu masuk Perumnas, karena memiliki ruas jalan yang lebih lebar. Namun tidak disetujui oleh kepala lingkungan setempat.

Dewa Ketut Wirawan, Kepala Lingkungan Anyar Sari, Kelurahan Baler Bale Agung dikonfirmasi Rabu(7/10) membantah kalau bangunan halte tersebut membahayakan.

“Dulu semasih temboknya tinggi, saya akui memang mengganggu, Tapi sekarang tidak, karena tembok sampingnya sudah dipangkas” terangnya.

Ia juga membantah dikatakan tidak melakukan sosialisasi. Menurutnya sosialisasi sudah dilakukan dengan warga pendamping, termasuk kepada warga adat dan bendesa.

Diakuinya, rencana awal pembangunan halte berada disebelah barat dari pertigaan pintu masuk Perumnas, namun karena dinilai mubasir dan kerap dipakai ajang minum minuman keras, pihaknya kemudian mengusulkan untuk dipindah ke taman Perumnas. Pasalnya halte tersebut nantinya juga akan dimanfaatkan sebagai pos pecalang saat hari raya Nyepi.

“Saya sempat bicarakan dengan bendesa, dan disetujui. Lagi pula di pertigaan pintu masuk Perumnas itu juga akan dibangun pertamanan dan candi” ungkapnya. MT-MB