Foto: Acara Ngobras (Ngobrol Asyikkk) bersama Perempuan Indonesia Maju (PIM) di KPRK Provinsi Bali yang beralamat di Jalan Tukad Batanghari XI C, No.17, Panjer, Denpasar, Rabu (11/3/2020).

Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua DPD PIM (Perempuan Indonesia Maju) Provinsi Bali Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H.,mengajak perempuan untuk menyelesaikan salah satu PR (Pekerjaan Rumah) terbesar bagi perempuan.

Yakni bagaimana perempuan agar sepenuhnya mendukung perempuan untuk bisa maju bersama.

“PIM tidak melihat Rp (Rupiah) tapi bagaimana menyelesaikan PR (Pekerjaan Rumah) bersama. PR besarnya bagaimana perempuan dukung perempuan dan bicara perempuan bicara banyak hal,” kata Tini Gorda.

Hal ini disampaikan Tini Gorda DPD di sela-sela acara Ngobras (Ngobrol Asyikkk) yang digelar DPD Perempuan Indonesia Maju (PIM) Provinsi Bali di Kantor Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Provinsi Bali yang beralamat di Jalan Tukad Batanghari XI C, No.17, Panjer, Denpasar, Rabu (11/3/2020).

Tini Gorda mengungkapkan Organisasi Perempuan Indonesia Maju (PIM) merupakan organisasi nirlaba atau non profit yang ingin saling berbagi menjadikan perempuan maju dan menciptakan SDM perempuan unggul.

“PIM berbagi dan kami ajak perempuan lain maju bersama,”tegas Tini Gorda yang juga Ketua KPRK dan Ketua Umum DPD IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Provinsi Bali Bali ini.

Lebih jauh Tini Gorda mengungkapkan salah satu “penyakit perempuan” adalah perempuan tidak sepenuhnya mendukung perempuan. Kondisi ini tampak nyata misalnya dalam ajang pesta demokrasi seperti Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 lalu.

Walau sudah ada peraturan perundangan-undangan yang mewajibkan minimal ada 30 persen calon legislatif (caleg) perempuan di masing-masing partai politik peserta Pileg, faktanya jumlah perempuan yang terpilih sebagai anggota legislatif masih jauh dari harapan 30 persen tersebut.

Untuk di DPRD Bali sendiri misalnya dari 55 orang anggota legislatif hasil Pileg 2019 hanya tercatat 9 orang perempuan atau hanya 17 persen.

“Ada sifat kurang baik perempuan tidak dukung perempuan. Ini PR kita bersama bagaimana perempuan hilangkan rasa iri, emosi negatif. Munculkan emosi positif agar saling dukung,” ujar Tini Gorda yang juga Direktur Eksekutif GTS (Good-Trustworthy-Smart) Institute Bali.

Mahakarya Perempuan Ajak Maju Bersama

Untuk itu pihaknya berharap perempuan mampu membentuk tim work harus saling menguatkan dan mendukung agar maju bersama di berbagai aspek baik politik, pemerintah, bisnis, sosial kemasyarakatan dan lainnya.

“Perempuan harus berkolaborasi, bersinergi untuk energi sehingga bisa maju bersama-sama. Mahakarya dalam hidup ketika apa yang kita lakukan bisa menginspirasi dan menggerakkan orang lain untuk maju bersama. Itulah perempuan Good, Trustworthy, Smart (GTS),” ungkap Tini Gorda.

Ketua Pusat Studi Undiknas ini menegaskan perempuan hebat dan perempuan unggul itu bukan hanya yang berprestasi untuk dirinya, tapi yang mampu menginspirasi, membawa perubahan dan mampu merangkul serta mendorong perempuan lainnya untuk maju bersama-sama.

“Itulah perempuan Good, Trustworthy, Smart (GTS),” tegas Direktur Eksekutif GTS (Good-Trustworthy-Smart) Institute Bali yang punya salah satu progam unggulannya yakni Sekolah Calon Ayah dan Ibu.

Dewan Penasehat Marisza Cardoba Foundation menilai perempuan khususnya juga kalangan perempuan milenial punya modal yang besar untuk mendorong dan menggerakkan perubahan serta menjadi SDM unggul menuju Indonesia maju.

“Menuju Indonesia Emas 2045 adalah jalan para para perempuan milenial untuk jadi calon pemimpin di masa itu. Mereka yang akan menggerakkan perubahan besar untuk kemajuan bangsa ini,” ujar Tini Gorda yang juga Ketua DPD IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Provinsi Bali ini.

Perempuan Indonesia Maju (PIM) merupakan komunitas sosial yang bergerak di beberapa hal seperti sosial, pendidikan, kesehatan, ekonomi, budaya, lingkungan dan khususnya pula pemberdayan perempuan.

Perempuan Indonesia Maju baru berdiri pada tahun 2019 namun sudah banyak melakukan kegiatan sejak empat tahun sebelumnya. Kini kepengurusan PIM sudah ada terbentuk di 20 provinsi di Indonesia termasuk Bali.

Tini Gorda sendiri dipercaya sebagai Ketua DPD Perempuan Indonesia Maju Provinsi Bali. “Untuk pengukuhan pengurus lengkap dan launching progam kami lakukan nanti 21 April 2020 bertepatan dengan Hari Kartini,” pungkas Tini Gorda.

Ngobras Berbagi Tips Komunikasi Efektif

Sementara itu dalam Ngobras kali di KPRK ini hadir sebagai pembicara yakni pakar komunikasi Indah Pratiwi, S.Sos.,M.I.Kom., yang juga KPS (Kepala Progam Studi) Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial (FHIS) Undiknas Denpasar dan Anak Agung Mia Intentilia, S.IP.,M.A., yang merupakan profesional MC dan Public Speaker dan sekaligus Sekretaris GTS (Good-Trustworthy-Smart) Institute Bali.

Dua narasumber ini berbagi tips-tips komunikasi efektif baik dalam konteks pergaulan keseharian maupun aktivitas bisnis. Acara dihadiri mayoritas para perempuan muda milenial yang sangat antusias dan mereka juga saling berbagi pengetahuan, skill dan pengalaman yang dimiliki dalam konteks meningkatkan kualitas SDM para perempuan milenial ini.

Dalam kesempatan Ngobras ini sekaligus pula diluncurkan Songket Dazzling Bali yang merupakan produk busana songket bordir. Songket Dazzling Bali merupakan karya desainer muda putri dari Tini Gorda muda A.A.A. Agung Candra Dewi, S.T., dan rekan bisnisnya yakni  Anak Agung Mia Intentilia, S.IP.,M.A.

Acara Ngobras juga diisi Ngopi Bersama  Milenial’s Es Kopi yang merupakan bisnis startup (usaha rintisan) binaan Tini Gorda bersama Undiknas (Universitas Pendidikan Nasional) yang berencana menjadikan bisnis ini sebagai waralaba atau franchise. (dan)