Jembrana (Metrobali.com)

Pendistribusian bantuan beras oleh tenaga transporter memicu kekecewaan Bupati Jembrana I Nengah Tamba.

Ditemui Selasa (3/8/2021), Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengaku kecewa dengan cara kerja transporter saat penyerahan bantuan beras ke desa ataupun ke kelurahan. Karena bantuan beras itu tidak diserahkan langsung kepada warga penerima, namun diturunkan di kantor desa.

“Jadi begini, bantuannya ternyata diturunkan di kantor desa. Masyarakat harus tahu ini. Bukan kita yang membagikan, tapi transporter” jelas Bupati Tamba dikonfirmasi di Rumah Jabatan Bupati.

Dengan menurunkan di kantor desa menurutnya sama artinya dengan memberikan pekerjaan baru kepada desa. Karena selanjutnya bantuan beras itu dibagikan oleh aparat desa.

“Saya tidak mau seperti itu. Yakin tidak warga yang menerima itu belum mendapat bantuan. Ini bisa menjadi blunder. Ini yang membuat warga bertanya siapa-siapa saja yang mendapat bantuan” jelasnya.

Bupati Tamba mengaku sempat mengundang para transporter namun yang datang bos (pimpinan) transporter. Pada pertemuan itu juga disampaikan bahwa bantuan beras akan disalurkan besoknya dan dipastikan selesai.

“Saya tanya kapan beras disalurkan. Besok selesai pak. Saya bilang tidak mungkin. 38 ribu, besok selesai. Bagaimana caranya sehari selesai. Dia bilang diturunkan di (kantor) desa. Ndak bener ini” ungkap Bupati Tamba.

Dalam penyaluran beras kata Bupati Tamba semestinya memakai tenaga dari Jembrana dan kemudian diberikan pelatihan. Sehingga disaat penyaluran, petugas bisa menjelaskan terkait bantuan beras sehingga tepat sasaran dan juga protokol kesehatan termasuk vaksinasi.

“Mau saya seperti itu. Juga ada lapangan pekerjaan. Bukan malah membebani desa” ujar Bupati Tamba didampingi jajaran Forkopimda Jembrana. (Komang Tole)