Benda Sakral Digondol Maling, Bupati Langsung Tinjau Pura Puru Sada
Mangupura (Metrobali.com)-
Bupati Badung A.A Gde Agung, SH meninjau Pura Puru Sada di Desa Kapal yang beberapa waktu lalu telah mengalami musibah kehilangan akibat dicuri. Dalam kesempatan tersebut Bupati didampingi Camat Mengwi I Nyoman Suardana, turut hadir Kapolsek Mengwi AKP Nyoman Suandi dan Petajuh bendesa Adat Kapal A.A. Bagus Sudarma.
Pada kesempatan tersebut Petajuh Bendesa Adat Kapal A.A. Bagus Sudarma sempat memberikan keterangan guna meluruskan pemberitaan yang sudah dilansir di sejumlah media massa. Menurutnya benda-benda sakral yang dicuri tidak benar seperti yang diberitakan sebelumnya, namun ada beberapa benda yang berhasil di gondol maling yakni sebuah keris pudak luk sia (Sembilan), sebuah cincin dengan permata penawa ratna dan sebelas buah sekar emas. Dengan hilangnya benda sakral di Pura Puru Sada, masyarakat desa setempat sudah melaksanakan upacara pecaruan durmanggala. Dan dalam waktu dekat akan dilakukan paruman Desa.
Dengan terjadinya musibah ini Bupati mengharapkan dapat dijadikan sebuah pelajaran untuk kedepannya lebih meningkatkan kewaspadaan terutamanya lebih memaksimalkan peran pecalang didalam menjaga keamanan lingkungan di desa serta peranserta masyarakat untuk ikut menjaga keamanan pura-pura yang ada dengan melakukan pagebangan. GAB-MB
1 Komentar
Saya ikut prihatin atas kejadian ini, yang sebenarnya bisa diantisipasi dengan menggerakkan para pecalang di lingkungan banjar-banjar. Kita, masyarakat Bali terlalu cepat merasa desanya/lingkungannya aman, sehingga penjagaan yang semestinya selalu waspada menjadi lengah, maling tentu strategi dan akalnya lebih variatif. Sebuah Pengalaman yang pernah sy. alami di Banjar dimana setiap regu kesempatan mekemit (menjaga) karena ada upacara di sebuah Pura. Nah apa yang terjadi semua yang mekemit dapat jaga sebagian besar meceki dan tempatnyapun di belakang tempat yang menjadi pengawasannya, di lain pihak ada yang menjari tempat untuk tidur. Nah setelah jam 4. pagi siap-siap pulang kerumah. Yang menjadi pertanyaan saya adalah bukankah jam-jam seperti itu menjadi kesempatan para pencuri?. Mari lebih waspada.