Ni Nyoman Neri (80), warga Desa Penyaringan

Jembrana (Metrobali.com)-
Ni Nyoman Neri (80), warga Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo korban banjir bandang Tukad (Sungai) Bilukpoh di Kecamatan Mendoyo mendapat bantuan bedah rumah.

Pasca banjir bandang, Nenek Neri tinggal di rumah keponakannya di Banjar Anyar, Desa Penyaringan. Rumahnya hanyut beserta tanahnya dan kini berubah jadi muara.

Atas usulan pihak desa, rumah Nenek Neri yang susah berjalan karena tertimpa pohon pisang beberapa tahun silam kini sedang dikerjakan. Rumah bantuan untuk Nenek Neri dibangun ditanah milik ponakannya.

Selain Nenek Neri, korban banjir bandang lainnya yang mendapat bantuan bedah rumah yakni I Gusti Putu Slamet Arnawa (47) asal Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan.

Bupati Jembrana I Putu Artha sebelumnya mengatakan program bedah rumah ini merupakan upaya pengentasan kemiskinan yang terus dilakukan Pemkab Jembrana. Bahkan anggaran untuk program ini tiap tahun terus ditingkatkan.

Untuk tahun 2019, Pemkab Jembrana menargetkan program bedah rumah sebanyak 91 unit. “Perunitnya Rp.30 juta sehingga total keseluruhan mencapai Rp 2,730 milyar, “ujarnya.

Bupati Artha juga meminta agar dalam.pengerjaannya dikerjakan dengan pola gotong royong namun penyelesaianya tepat waktu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana, I Wayan Darwin mengatakan untuk tahap pertama bantuan bedah rumah diprioritaskan kepada 7 KK miskin di Kecamatan Mendoyo.

“Yang menjadi prioritas KK miskin di Desa Penyaringan dan Kelurahan Tegalcangkring yang terkena musibah banjir bandang beberapa waktu lalu” ujarnya. (Komang Tole)