Kairo (Metrobali.com) –

Beberapa orang cedera pada Kamis malam (20/2), dalam bentrokan antara penggemar sepak bola klub Ahly dan personel polisi di satu stadion Kairo, tempat Ahly mengalahkan klub Tunisia, Sfaxien, 3-2, dan meraih Piala Super Afrika.

“Penggemar Ahly baik-baik saja selama pertandingan itu sampai mereka memasang petasan sehingga membuat panik penonton,” kata seorang koresponden Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. Ia menyatakan peristiwa tersebut menjadi pemicu bentrokan setelah sebagian penggemar meneriakkan slogan anti-polisi dan berlari ke tengah lapangan.

“Penggemar yang membuat rusuh itu melemparkan botol air dan petasan ke arah personel keamanan yang menanggapi dengan gas air mata,” kata koresponden Xinhua tersebut. Ia menambahkan suara tembakan terdengar di luar stadion dan sejumlah penggemar Ahly dan personel polisi menderita luka serius.

Pertandingan tersebut diselenggarakan di tengah keprihatinan besar mengenai keamanan, sebab Mesir menyaksikan kerusuhan sepak bola mematikan pada awal Februari 2012 di Kota pantai Port Said. Lebih dari 70 orang tewas dan puluhan orang lagi cedera dalam peristiwa itu.

Sejak kerusuhan tersebu, Pemerintah Mesir membekukan kompetisi liga utama sampai Februari 2013, ketika Asosiasi Sepak Bola Mesir menyelenggarakan pertandingan tanpa penonton.

Sejauh ini, pertandingan lokal di Mesir telah diselenggarakan tanpa kehadiran penggemar karena alasan keamanan. (Ant/Xinhua-OANA)