Buvanest Spinal

Mataram (Metrobali.com)-

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Mataram memastikan Perseroan Terbatas Ensepal selaku distributor tunggal obat anestesi Buvanest Spinal produksi PT Kalbe Farma untuk wilayah Nusa Tenggara Barat menarik produk tersebut dari pasaran dan tidak lagi mendistribusikannya untuk keamanan kesehatan.

“Kami sudah datangi pihak distributor dan ternyata mereka sudah melakukan penarikan dan penghentian pendistribusian sejak adanya kasus kematian dua pasien di Rumah Sakit Siloam, Tangerang,” kata Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram I Gde Nyoman Suadi, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (18/2).

Dari hasil koordinasi dengan PT Ensepal, kata dia, obat anestesi Buvanest Spinal dengan kode produksi yang dipakai oleh pihak Rumah Sakit Siloam, tidak beredar di NTB.

Namun, distributor dengan kesaran sendiri menarik dan menghentikan pendistribusian obat anestesi Buvanest Spinal untuk semua jenis kode produksi dengan alasan keamanan bagi kesehatan masyarakat.

Suadi mengatakan, PT Ensepal hanya mendistribusikan obat anestesi Buvanest Spinal ke rumah sakit di NTB, sehingga dipastikan tidak ada pendistribusian ke sarana penjualan obat-obatan, seperti apotek masyarakat.

“Obat anestesi Buvanest Spinal tersebut hanya terdistribusi di instalasi rumah sakit untuk pembiusan, tidak ada beredar di apotek, kami juga sudah cek datanya di PT Ensepal,” ujarnya.

Suadi mengatakan pihaknya sudah mendapat Surat Edaran (SE) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), terkait dengan peredaran dan pendistribusian obat anestesi Buvanest Spinal produksi PT Kalbe Farma.

SE tersebut sudah diteruskan ke Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) wilayah NTB, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) NTB, Persatuan Dokter Anestesi wilayah NTB, dan asosiasi apotek yang ada di NTB.

“Kami juga mengirimkan SE dari BPOM Jakarta tersebut kepada Dinas Kesehatan Provinsi NTB dan kabupaten/kota,” katanya.

Meskipun sudah dilakukan penarikan dan penghentian pendistribusian obat anestesi Buvanest Spinal produksi PT Kalbe Farma, kata Suadi, pihaknya tetap melakukan pengawasan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat terhadap obat-obatan yang diduga bermasalah.

“Kami tetap lakukan pengawasan secara rutin, tidak hanya terhadap obat anestesi Buvanest Spinal produksi PT Kalbe Farma, tetapi juga untuk produk obat yang diproduksi perusahaan lain. Bahkan, kami melakukan uji sampel secara rutin,” ujarnya. AN-MB