Foto: Bakal Calon Bupati Jembrana I Nengah Tamba (tengah jabat tangan) bersama manajemen PT. Surya Elok Sejahtera dalam pertemuan di Warung Bendega, Renon, Denpasar, Selasa siang (29/10/2019).

Denpasar (Metrobali.com)-

Tokoh masyarakat Jembrana I Nengah Tamba hadir menjawab permasalahan petani di Jembrana dengan terobosan dan gebrakan serta aksi nyata tanpa retorika dan basa-basi untuk memajukan pertanian di “Gumi Makepung.”

Bakal Calon Bupati Jembrana yang dikenal dengan sebutan TMS (Tamba Memberi Solusi) ini pun menggandeng perusahaan eksportir komoditas pertanian khususnya buah-buahan yakni PT. Surya Elok Sejahtera (PT. SES) yang sudah mengekspor buah lokal ke banyak negara Eropa, Asia hingga Amerika.

“Saya ingin membangun Jembrana sebagai kawasan ekspor komoditas pertanian. Ini yang akan buat petani kita sejahtera,” kata Tamba di sela-sela diskusi dengan jajaran manajemen PT. SES di Warung Bendega, Renon, Denpasar, Selasa siang (29/10/2019).

Cita-cita mulianya ingin melihat petani bahagia saat panen, bukan menangis seperti selama ini karena harga anjlok saat panen raya. Ia pun ingin membawa Jembrana Kembali Jaya (JKJ) dengan petani sebagai salah satu ujung tombak perekonomian dan pembangunan.

Karenanya dengan menggandeng PT. SES yang sudah mengekspor berbagai buah-buahan seperti mangga, manggis, durian, salak, sawo, nanas hingga juga produk pertanian lain seperti bawang merah, cabai rawit hingga serai ini, Tamba ingin membangkitkan rasa jengah petani.

Petani di Jembrana diajak dan didorong nantinya membudidayakan komoditas ekspor ini sehingga nilai jualnya juga akan semakin meningkat dan pada akhirnya bisa menyejahterakan petani.

“Saya akan lakukan apapun untuk nindihin petani. Saya ajak petani Jembrana bangkit, agar bisa ekspor produk-produk pertanian. Karena pasarnya sudah ada, perusahaan yang akan membeli dan mengekspor sudah ada,” papar politisi Partai Demokrat asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.

Dalam waktu dekat Tamba akan mengajak PT. SES menemui para petani di Jembrana memaparkan peluang ekspor komoditas pertanian dan apa saja yang harus disiapkan para petani ini menyambut peluang ini. Pertemuan ini dijadwalkan setelah manajemen PT.SES pulang dari pameran buah di Kazakhstan pada 6-8 November dan di Dubai pada 12-14 November.

“Saya undang petani untuk bangkit dan bergairah. Tolong bawa satu-satu hasil panen. Tunjukkan biar dilihat kualitasnyan Petani juga akan belajar cara membersihkan dan mengemas buah kualitas ekspor,” ujar Tamba.

Ia menegaskan peluang yang dibawa PT SES ini memberikan semangat petani yang sudah lesu, malas, tidak bergairah menggarap lahan pertaniannya. “Ekspor ini adalah terobosannya. Jadi tidak ada lagi cerita petani jual kebun dan malas bertani,” imbuh Tamba.

Diharapkan juga Bumdes di Jembrana bisa ikut menangkap peluang ini misalnya dengan menjembatani petani dengan perusahaan eksportir ini. “Ini juga penting agar dapat memangkas para tengkulak. Kalau Bumdes teribat, perekonomian di desa juga akan bergairah,” pungkas Tamba.

Developing Manager PT. SES Muhamad Riyansyah Putra mengungkapkan pihaknya siap bekerjasama dengan Nengah Tamba dan petani di Jembrana terkait peluang ekspor komoditas pertanian khususnya buah lokal ini.

“Permintaan banyak dari luar negeri tapi di Bali ketersediaannya kurang. Ini peluang bagi petani khususnya juga di Jembrana. Syukur ada Pak Tamba yang mau serius mendampingi petani menggarap ini,” katanya.

Sejauh ini permintaan ekspor buah lokal pun cukup besar misalnya manggis yang permintaannya unlimited (tidak terbatas) ke China. “Kami prioritaskan barang dari Bali, sejauh ini banyak dari luar. Misalnya kami ekspor manggis 8.000 ton ke China, hanya 40 persen dari Bali dan 60 persen dari luar Bali,” ungkapnya.

PT. SES ini menjadi salah satu eksportir unggulan Bali. Dimana perusahaan ini untuk pertama kali mengekspor 2,5 ton Mangga Harum Manis Rusia yang secara seremonial dilepas Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman di Area Kargo Logistik Angkasa Pura II, Badung, awal Agustus 2019 lalu. (dan)