Karangasem ( Metrobali.com )-
Napsu birahi jika dah muncul tidak mengenal siapa siapa. Anak saudara kandungpun jadi sasaran nafsu birahi. Seperti apa yang dilakukan laki laki yang sebagai Paman tega ngejos keponakannya sejak duduk di bangku SMP. Sungguh tak terpuji kelakuan I Made Ar (40). Selaku orangtua semestinya dia melindungi anak-anaknya, namun kenyataannya tidak. Bapak tiga anak yang bertempat tinggal di seputaran Jalan Untung Surapati Amlapura ini tega menyetubuhi keponakannya yang dia rawat sejak masih balita. Namun seperti kata pepatah, tidak bisa menutupi asap. Setelah lebih dari tiga tahun menahan kepedihan seorang diri, Senin (1/9) sore sang keponakan, Ni WA (17), akhirnya mengadukan nasibnya ke kantor polisi.
WA datang ke Mapolres Karangasem tak lama setelah dia kembali dijos oleh sang paman. Kepada polisi gadis yatim ini mengaku sudah tak tahan dengan ulah bejat pelaku. Sang paman telah merenggut kegadisannya ketika dia berusia 14 tahun atau ketika masih duduk di bangku kelas II SMP. WA mengaku sudah tidak ingat berapa kali sang paman telah berbuat tak senonoh pada dirinya, yang jelas semua kejadiannya berlangsung di rumah sang paman, di belakang Kantor Gapensi Karangasem.
Senin petang polisi berhasil mengamankan pelaku. Buruh bangunan itu dibekuk saat berada di rumahnya. Hingga Selasa (2/10), bapak tiga anak itu masih menjalani pemeriksaan di ruang PPA Polres Karangasem. ‘’Korban juga sudah kita periksa dan saat ini kondisinya sudah membaik. Untuk pelaku, kita jerat dengan Pasal 81 UU Perlindungan Anak No 23 Tahun 2002,’’ terang Kasubag Humas Bag. Ops. Polres Karangasem, AKP Made Wartama, seijin Kapolres, AKBP Rudy Efendy, SIK.
Pelaku sendiri sempat menangis tersedu ketika penyidik menginterogasinya. Pria berbadan kurus dengan rambut gondrong itu terlihat cukup syok. Pertama karena anak istri dan seluruh anggota keluarganya akhirnya tahu kedoknya selama ini. Kedua, dia syok karena sadar ancaman pasal yang dialamatkan pada dirinya sangat berat, yakni minimal tiga tahun penjara.
Meski terlihat agak depresi, pelaku cukup mampu menceritakan semua aksi bejatnya kepada sang keponakan. ‘’Saya tidak pernah memaksa. Semua ini terjadi karena kebetulan. Dulu itu dia minta uang, saya bilang saya akan kasikan jika mau dengan saya. Setelah itu akhirnya keterusan,’’akunya.
Berbeda dengan pengakuan korban, pelaku mengaku baru lima kali menyetubuhi keponakannya itu. Terakhir terjadi Senin lusa di rumahnya. Saat itu pelaku sedang meburuh tak jauh dari rumahnya. Sekitar pukul 11.30, pas jam mengaso, dia iseng berkirim SMS berisi ajakan untuk melakukan hubungan intim. ‘’Payu Yuk,’’ ajaknya.
WA yang sejak tamat dari sekolah taman kanak-kanak ditinggal mati ayahnya itu memang tak membalas SMS tersebut. Tapi sesuai pengakuannya kepada polisi, gadis ini bersikap seolah mengiyakan ajakan sang paman. Buktinya setelah membaca SMS dia langsung masuk ke kamar pelaku. Sempat tidur-tiduran sebentar di lantai kamar, tak berapa lama orang yang ditunggu-tunggu pun datang. Seolah sudah kena sihir, korban pun dengan penuh ”semangat’’ melayani nafsu birahi laki-laki yang tak lain adalah kakak dari ayahnya itu. SUS-MB