Tabanan (Metrobali.com)-

Penyerahan Bantuan Keuangan Khusus (BKK), 10 April 2013 oleh Gubernur Bali Mangku Pastika di Wantilan Taman Makam Pahlawan (TMP) Puputan Margarana, sempat diwarnai pertanyaan oleh Majelis Alit Penebel, kenapa proposal bendesa adat tidak sampai ke Dinas Kebudayaan Propinsi.

Menurut Kadis kebudayaan Bali Ketut Suastika SH, untuk Kabupaten Tabanan yang memiliki 132 Desa atau Prebekel yang membawahi 346 desa pakraman dan 399 subak dan subak abian, sampai saat ini baru 6 perbekel yang membawahi 15 desa pakraman dan 20 subak/subak abian yang telah melengkapi kelengkapan persyaratan sehingga bisa langsung diserahkan dana BKK.

Memang ada proses yang sedang berjalan. Namun seharusnya kepala desa tidak perlu terlalu lama untuk mengirimkan proposal tersebut ke dinas kebudayaan  kabupaten Tabanan. Sehingga dari dinas kebudayaan kabupaten, lalu dikirim ke dinas kebudayaan propinsi agar bisa diproses ke biro keuangan propinsi .Lalu dananya ditransfer langsung ke rekening Kepala desa / perbekel, untuk selanjutnya diserahkan pada bendesa adat atau pekaseh.

Dengan sistem yang ada saat ini, kata Suastika. Pemerintah propinsi sudah tahu berapa banyak ada desa adat. Sehingga mudah dimonitor bila ada keterlambatan. Nah, kalau diperlambat di kepala desa, “Kan kasihan Bendesa adat yang punya program dan juga anggota subak yang sangat membutuhkan dana tersebut, jadi tertunda.”

Gubernur Mangku Pastika menghimbau agar seluruh desa pakraman, subak serta subak abian yang ada di kabupaten Tabanan ini untuk segera menyelesaikan administrasi sehingga dalam satu bulan mendatang seluruhnya dapat diserahkan, “Semakin cepat dilengkapi dan diselesaikan, semakin cepat juga kegiatan-kegiatan desa pakraman ataupun subak tersebut bisa dilaksanakan” imbuh Pastika. Gubernur juga mengarahkan agar Dinas Kebudayaan untuk jemput bola dalam menanggapi permasalahan yang muncul di lapangan sehingga proses pencairan  bantuan bisa lebih cepat.

Pada kesempatan itu, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menyerahkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) secara simbolis. Acara ini sebelumnya di jadwalkan di Gedung Mario Tabanan, namun dipindahkan karena di gedung tersebut sedang berlangsung Porsenijar Tabanan.

Kata Mangku Pastika Desa Pekraman, Subak dan subak abian merupakan tempat tumbuh kembangnya masyarakat yang diatur oleh awig awig dicirikan dengan adanya nilai kehidupan paras paros, selunglung sebayantaka serta didasari oleh perilaku kehidupan yang bertatakrama, adat istiadat dan kehidupan beragama.

Bantuan Keuangan Khusus untuk Desa Pakraman ini dulunya berjumlah 55 juta sekarang menjadi 100 juta, untuk Subak dan Subak Abian yang dulunya berjumlah 20 juta  sekarang bertambah menjadi 30 juta, selain dengan bertambahnya jumlah bantuan tersebut, Pemerintah Provinsi bali juga merencanakan untuk memberikan bantuan operasional kepada seluruh desa pakraman, subak dan subak abian yang anggarannya akan direalisasikan pada APBD perubahan tahun 2013.

Acara penyerahan yang dihadiri  Sekda Tabanan  Ir. I Nyoman Wirna Ariwangsa dan seluruh pengurus desa pakraman, subak serta subak abian se kabupaten Tabanan ini merupakan salah satu komitmen Gubernur Bali dalam memperkuat dan melestarikan budaya Bali.

Gubernur Bali juga sempat melakukan simakrama dengan pengurus desa pakraman yang hadir sebelum kemudian bertolak menuju Pura Puseh lan Desa, Desa Pakraman Nyitdah, Kecamatan Kediri, Tabanan, untuk melakuka persembahyangan bersama masyarakat desa pakraman Nyitdah