Foto: DPC PSI Kabupaten Bangli menyerahkan bantuan APD ke Puskesmas Bangli, Rabu (27/5/2020).

Bangli (Metrobali.com)-

Kabupaten Bangli menjadi sorotan dalam beberapa pekan karena memiliki jumlah kasus Positif Covid-19 terbanyak di Bali. Sebanyak 89 kasus telah tercatat dan masih memiliki pasien dalam perawatan sebanyak 21 orang.

Menyikapi kondisi ini, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Bangli, Pande Ketut Bangbang Liawan mendistribusikan bantuan alat pelindung diri (APD) berupa face shield dan masker medis ke Puskesmas Bangli, Rabu (27/5/2020).

Bantuan ini merupakan bagian rangkaian program DPP PSI untuk membantu puskesmas di daerah yang merupakan garda terdepan penanganan Corona.

Face shield ini disalurkan langsung dari DPP PSI melalui kader-kader PSI seluruh Indonesia, salah satunya adalah Kabupaten Bangli.

“Ini merupakan wujud semangat solidaritas PSI kepada para tenaga medis yang menjadi garda terdepan penanganan virus corona atau Covid-19,” tutur pria yang akrab disapa Wawan ini.

Munculnya beberapa kasus baru dengan transmisi lokal membuat PSI Bangli turut ingin bergerak membantu tenaga medis.

Bahkan sesaat setelah pemberian bantuan berlangsung, Wawan sempat melihat beberapa petugas melakukan persiapan penjemputan pasien yang diduga terjangkit Covid-19.

Puskesmas Bangli merupakan salah satu puskesmas terdekat dari daerah kasus baru tukang suwun yang ditemukan.

Tentu puskesmas ini akan menjadi tempat kesehatan awal yang dituju oleh masyarakat sebelum di rujuk ke Rumah Sakit.

Tenaga medis di Puskesmas sangat mengapresiasi PSI karena telah mendonasikan faceshield khusus medis yang saat ini dinilai susah di dapatkan oleh tenaga medis di Puskesmas.

“Pihak Puskesmas menuturkan bahwa face shield yang diberikan oleh DPP PSI tersebut sudah susah didapatkan karena memiliki bentuk khusus yang memang digunakan untuk melindungi seluruh wajah,” imbuh Wawan.

Hingga kini jumlah pasien positif Corona terus bertambah, DPD PSI Bangli berharap masyarakat untuk tetap menjaga diri dan orang-orang di sekitarnya.

Sosialisasi mengenai informasi pencegahan Corona juga menurut Wawan penting terus dilakukan. Hal ini mengingat beberapa daerah di Bangli merupakan daerah pedalaman yang dominan masyarakatnya adalah Petani dan masih bekerja di sawah.

Adanya pos penjagaan oleh Desa Adat menurut Wawan sudah sangat membantu dalam upaya pencegahan karena masyarakat ketika masuk desa dihhimbau untuk mencuci tangan dan disemprot desinfektan.

Namun itu saja dinilai belum cukup karena masyarakat harus juga menjaga kesehatan dan pencegahan dari dalam rumah sendiri.

Sebaiknya di masing-masing rumah juga disosialisasikan agar masyarakat menyemprot gagang pintu, meja kursi atau barang yang sering disentuh lainnya.

“Selain itu lebih menggalakkan penggunaan masker dan menekankan physical distancing sehingga tidak terjadi  kerumunan,” harapnya. (wid)