Keterangan foto: Ketua Kadin Bali AA. Ngurah Alit Wiraputra (kiri) dan Direktur Utama PT Kas Utama Digital Kadek Darma Susila saat peluncuran Kasmu.id, Selasa (17/4/2018) di Denpasar/MB

Denpasar, (Metrobali.com) –

Kamar Dagang dan Industri (Kadin)  Bali mendorong geliat ekosistem ekonomi digital dan penguatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bali dengan kehadiran Kasmu.id yang merupakan perusahaan fintech pertama di Bali yang memberikan layanan peer to peer lending (P2P) dengan berbasis teknologi informasi. Kadin Bali pun menggandeng Kasmu.id untuk mempermudah dan mempercepat akses permodalan pelaku UMKM di Bali.

“Kolaborasi Kasmu dan Kadin kami harapkan bangkitkan dan tingkatkan kualitas UMKM. Sebab Kasmu juga bisa mendorong generasi muda berwirausaha,” tegas Ketua Kadin Bali AA. Ngurah Alit Wiraputra di sela-sela soft launching Kasmu.id yang disertai dengan penandatanganan kerjasama (MoU) Kasmu.id dengan Kadin Bali dan PT. BPR KAS Indonesia, di Denpasar,  Selasa (17/4/2018).

Kasmu.id menghubungkan investor atau pendana dengan peminjam atau pengusaha UKM (Usaha Kecil Menengah) yang memiliki keterbatasan terhadap akses permodalan. Kasmud.id mempunyai visi membiayai UKM menuju IKM (Industri Kecil Menengah) di sektor ekspor impor, industri kuliner, pariwisata dan industri lainnya di Bali.

Adapun poin kerjasama yang disepakati Kasmu.id dengan Kadin Bali adalah pembiayaan kredit bagi anggota Kadin. khususnya yang berkecimpung di dunia UKM/IKM. Nantinya pihak Kadin Bali berperan sebagai referral bagi Kasmu.id dengan skema insentif menguntungkan kedua belah pihak.

Menurut Wiraputra kehadiran Kasmu menjadi tonggak awal di Bali.  Sebab mampu menghadirkan layanan keuangan baru dimana semua UMKM bisa mengakses dana dengan cepat dan mudah.  Kadin Bali mendorong Kasmu bergerak cepat ke kabupaten/kota di Bali dan menggandeng sejumlah stakeholder. Sebab Kasmu ini menjadi salah satu solusi mempercepat pembangunan UMKM dengan bantuan akses permodalan.

Kendala permodalan UMKM dapat dibantu dan diselesaikan Kasmu. Ke depan Kasmu perlu dikomunikasikan dan disosialisasikan lebih masif. “Saya sudah bicara dengan Disperindag agar Kasmu bisa dapat data UMK Bali.  Ke Kadis Koperasi dan UMKM juga sudah saya sampaikan,” ujar Wiraputra lantas menambahkan melalui kerjasama ini, Kadin akan memberikan gratis kartu tanda anggota bagi pelaku UMKM setelah mendapat pendanaan Kasmu.

Direktur Utama PT Kas Utama Digital Kadek Darma Susila menjelaskan kehadiran Kasmu di Bali sebagai wujud perhatian terhadap pelaku UKM di pulau dewata yang belum mendapatkan akses keuangan ke lembaga perbankan konvensional.  Ada 300 ribu pelaku UKM di Bali.  Tidak semua diserap perbankan.  Karena perbankan hanya menyentuh pelaku usaha yang bankable. Sementara yang feasible tidak bisa diakomodir.

“Kami hadir juga untuk memutus rentenir. Suka bunga yang harus dibayarkan juga sesuai kemauan dan keinginan UKM,” tegasnya.

Pola pendanaan Kasmu menggunakan sistem gotong royong dan crowdfunding atau bersifat patungan. Jadi risikonya kecil dan menyebar. Sebab, satu usaha bisa didanai oleh banyak pendana dan satu pendana atau investor bisa mendanai sejumlah UKM

Kasmu mengaku masih ada banyak tantangan dalam memperkenalkan layanan fintech P2P ini kepada pelaku UKM khusunya terkait edukasi dan teknologi.  Selama ini ada anggapan bahwa pelaku UKM gagap teknologi.  Untuk itu Kasmu hadir ingin mengangkat derajat UKM yang tidak melek teknologi.

“Kalau tidak sekarang diajarkan maka mereka akan tertinggal dan tergilas persaingan.  Tim pendampingan kami siap mendampingi sampai mereka melek teknologi,” ujar Darma Susila.

Kasmu memberikan kredit tanpa agunan tapi tetap dengan jaminan kelayakan usaha pelaku UKM. Usaha calon peminjam dianalisis dan diyakini tetap liquid dan feasible. Grade A merupakan calon peminjam atau nasabah yang sangat bagus,  risiko kegagalan usaha dan pinjaman di bawah 5 persen. Sementara grade B hingga D risikonya lebih tinggi namun dengan tingkat suku bunga lebih tinggi.

“Walaupun grade D kami yakinkan kondisinya masih sangat feasible.  Yang membedakan masing-masing-masing grade adalah tingkat risiko dan kelayakan usaha,” tegas Darma Susila.

Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT. BPR Karya Anha Sejahtera Indonesia (BPR KAS) yang diwakili oleh Direktur Utama  Rio Christian. Dalam kerjasama ini,  Kasmu.id menyediakan platform digitalnya sebagai media untuk memasarkan produk deposito BPR sekaligus juga berkomitmen untuk melakukan edukasi kepada debitur BPR dalam hal mengadopsi kemajuan teknologi digital untuk mengembangkan usahanya. Disamping hal tersebut, Kasmu.id juga akan memberikan referensi kepada BPR KAS apabila terdapat pengajuan pinjaman dengan limit di atas Rp 25 juta sehingga Kasmu.id tetap dapat fokus dalam melayani UKM/IKM.

Dengan kerjasama tersebut dengan Kadin Bali dan BPR Kas ini, Kasmu.id berkomitmen untuk senantiasa menjalin kemitraan dengan lembaga-lembaga yang selama ini telah lama eksis dalam mengembangkan UKM/IKM. Kasmu d ingin menghapus stigma bahwa kehadiran fintech bukanlah ancaman. Namun dapat memacu mitra strategis dalam mengembangkan UKM/IKM saat ini dan di masa depan.

Pewarta:  Widana Daud
Editor: Hana Sutiawati