Islamabad, (Metrobali.com) –

Bank Dunia pada Jumat mengatakan, pihaknya telah menyetujui pinjaman satu miliar dolar AS untuk Pakistan dan “mempertimbangkan” paket lainnya sebesar 11 miliar dolar AS selama lima tahun.

Pinjaman tersebut dimaksudkan untuk mendukung sektor energi Pakistan yang sedang kesulitan dan mendukung upaya meningkatkan pertumbuhan dan investasi serta mengatasi kemiskinan.

“Kelompok Bank Dunia menyetujui paket bantuan senilai satu miliar dolar AS untuk mendukung reformasi ekonomi Pakistan pada Kamis,” kata bank dalam sebuah pernyataan.

“Paket bantuan terdiri dari dua kredit kebijakan pembangunan (DPC) untuk mendukung upaya pemerintah Pakistan meningkatkan sektor listrik, dan menghidupkan kembali pertumbuhan serta investasi guna mengurangi kemiskinan dan membangun kemakmuran bersama,” katanya.

Bank juga mengatakan itu “mempertimbangkan” pinjaman lainnya senilai 11 miliar dolar AS di bawah strategi kemitraan negara baru untuk Pakistan selama lima tahun ke depan, meliputi tahun fiskal 2015-2019.

Namun demikian, pemerintah mengatakan Bank Dunia telah menyetujui strategi kemitraan 11 miliar dolar AS untuk mengatasi empat tantangan utama energi, ekonomi, pendidikan dan memerangi ekstremisme.

“Pencapaian penting lainnya hari itu adalah persetujuan strategi kemitraan negara di mana Pakistan akan mendapatkan 11 miliar dolar AS dalam bentuk pinjaman proyek dan dukungan anggaran,” katanya.

Menteri Keuangan Pakistan Ishaq Dar telah “mengucapkan selamat kepada seluruh bangsa ini atas keberhasilan dan mengamati bahwa strategi kemitraan negara sepenuhnya sejajar dengan visi tantangan pembangunan Pakistan “Empat E” yakni, Energi, Ekonomi, Pendidikan (Education) dan Ekstrimisme, didasarkan pada manifesto Liga Muslim Pakistan (N) dan komitmennya untuk bangsa,” katanya.

Philippe Le Houerou, wakil presiden Bank Dunia untuk kawasan Asia Selatan, memuji Pakistan untuk menstabilkan ekonominya dan memulai reformasi di sektor pembangkit listrik.

“Pemerintah Pakistan layak diapresiasi untuk menstabilkan ekonomi, memulai reformasi di sektor listrik serta mobilisasi pendapatan serta menarik sektor swasta untuk mendorong pertumbuhan,” Le Houerou mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Pakistan yang kekurangan uang, diganggu oleh pemberontakan Taliban, berupaya keras untuk mendapatkan ekonominya yang goyah kembali ke jalurnya dan mengatai krisis energi kronis yang melumpuhkan industri.

(Ant) –