Bandara Blimbingsari

Banyuwangi (Metrobali.com)-

Bandara Blimbingsari di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu  (22/7) kembali ditutup akibat abu vulkanis Gunung Raung (3.332 mdpl) mengguyur kawasan bandara setempat.

“Penutupan bandara tersebut mengacu ‘Notice to Airmen’ (Notam) C0602/15 dari Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Airnav Indonesia) tentang penghentian aktivitas penerbangan di Bandara Blimbingsari hingga pukul 16.00 WIB,” kata Kepala Bandara Blimbingsari Sigit Widodo di Banyuwangi.

Menurutnya, operasional Bandara Blimbingsari dibatasi hingga pukul 16.00 WIB karena bandara kelas III tidak memungkinkan melakukan penerbangan pada malam hari karena keterbatasan peralatan dan keamanan di bandara setempat.

“Dengan penutupan bandara yang berada di Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi tersebut menyebabkan aktivitas penerbangan baik maskapai Garuda Indonesia maupun Wings Air dibatalkan (cancel),” tuturnya.

Sigit mengatakan petugas terus melaporkan perkembangan dampak abu vulkanik Gunung Raung di Bandara Blimbingsari kepada Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan pihak AirNav.

“Kami melakukan observasi kondisi terbaru di lapangan sebagai bahan evaluasi untuk menentukan pembukaan dan penutupan bandara keesokan harinya,” tuturnya.

Penutupan Bandara Blimbingsari menyebakan penerbangan komersial dengan rute Banyuwangi-Surabaya dan Banyuwangi-Denpasar (maskapai Garuda Indonesia), serta Banyuwangi-Surabaya (Wings Air) terpaksa dibatalkan.

Bandara Blimbingsari sempat dibuka sejak Sabtu (18/7), setelah ditutup selama sepekan yakni sejak Jumat (10/7) hingga Jumat (17/7) pukul 16.00 WIB akibat abu vulkanik Gunung Raung.

Data di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Kecamatan Songgon Banyuwangi melaporkan aktivitas Gunung Raung pada Rabu pukul 06.00-12.00 WIB tercatat asap kelabu tebal dengan tekanan sedang setinggi 2 kilometer yang condong ke arah selatan-tenggara atau arah Banyuwangi. AN-MB