Singaraja (Metrobali.com)-

Baliho Pasangan AA Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (PAS) yang di pasang di Pinggir jalan Desa Kalisada Kecamatan Seririt Buleleng raib.

Pemilihan Gubernur Bali masih dua bulan lagi, tepatnya Tanggal 15 Mei 2013 mendatang, namun aksi arus bawah sudah mulai tampak.  Baliho dukungan terhadap calon gubernur dan wakil gubernur sudah mulai marak. Dari pertkotaan sampai ke pelosok desa.  Tidak tertkecuali, aksi pengrusakan terhadap baliho calon yang tidak disenangi sudah semakin membabi buta.

Di awal penetapan calon gubernur dan wakil gubernur  banyak baliho calon yang di rusak, namun kali ini bukan hanya dirusak, melainkan pemusnahan baliho calon pasangan gubernur dan wakil gubernur. Seperti yang di alami pasangan PAS. Baliho yang terpampang di pinggir jalan Desa Kalisada Kecamatan Seririt Buleleng Bali hilang. Yang hanya bambu penyanggah baliho tersebut.

Menanggapi ulah brutal tersebut, Sekeretaris DPC PDI P Buleleng Supriyadna mengatakan, hilangnya baliho pasangan PAS, menunjukkan kekutan PAS itu sendiri. Sebab menurut nya, ada kelompok yang merasa takut dengan besar nya dukungan masyarakat terhadap pasangan yang di usung PDI P terasebut. mungkin mereka beranggapan, jalan satu-satunya baliho PAS di musnahkan. “Biarin aja, mereka ketakutan, kalau PAS semakin dikenal masyarakat.  Hilang satu akan saya pasang sepuluh,” ujar politisi asal Tejakula tersebut.

Disinyalir, Kecamatan Seririt Buleleng Bali adalah basis dukungan masyarakatnya mengarah kepada pasangan Made Mangku Patika-Sudikertha (Pasti Kerta) yang diusung Partai Demokrat dan partai Golkar. Sehingga, hilangnya baliho PAS dianggap pengkerdilan dukungan terhadap pasangan PAS. Namun demikian, tidak meruntuhkan semangat PDI P untuk meraih suara di kecamatan tersebut. “Silahkan masyarakat mendukung calon yang di kehendaki, namun  yang cantik. Jangan sampai merusak baliho milik pasangan lain. Sebab, itu akan mencerminkan persaingan tidak sehat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Supit-sapaan akrab Supriyadna, menghimbau kepada masyarakat umumnya dan pendukung PAS pada khusunya untuk tidak terpancing dengan aksi brutal tersebut. “Mari kita berdemokrasi yang baik sopan dan santun. Jangn terpancing ulah seseorang yang tidak menginginkan Buleleng kondusif,” pungkasnya. EMHA-MB