Bali Utara Hanya Miliki Satu Sirene Tsunami
Denpasar, (Metrobali.com) –
Pemerintah Provinsi Bali melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali telah memasang 9 titik Sirine perintah evakuasi bila terjadi tsunami. Namun menariknya, dari 9 titik sirine tersebut, 8 sirine dipasang di wilayah Bali selatan, dan satu sirine yang dipasang di wilayah Bali utara, tepatnya di Kecamatan Seririt, Buleleng Bali.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunmai BMKG Pusat, Daryono, menjelaskan, awalnya Bali hanya memiliki 6 titik sirine perintah evakuasi tsunami. Setelah Bali siap menerima hibah sirine perintah evakuasi tsunami tersebut, pusat menambah lagi 3 unit.
“Ketiga unit sirine perintah evakuasi tersebut, duanya dipasang di Bali selatan, satunya dipasang di Bali utara. Selama ini sirene perintah evakuasi memang terkonsentrasi di selatan Bali. Padahal, di utara Bali juga sangat memerlukan sirine yang sama , karena memiliki histori tsunami yang besar dan sama seperti yang terjadi di selatan Bali,” ujarnya di Denpasar, Sabtu (24/07/2016).
Menurut Daryono, dokumentasi histori tsunami di Bali utara sangat lemah. Di Indonesia sendiri, tidak ada pencatatan yang valid soal tsunami di Bali utara. Namun dalam hasil penelitian dalam jurnal tsunami di beberapa negara luar negeri menunjukkan bahwa utara Bali memiliki histori tsunami yang maha dahsyat sebanyak 4 kali. Peristiwa tsunami yang maha dahsyat tersebut terjadi pada tahun 1815, 1817,1857, dan 1817.
Selain itu, wilayah Bali utara merupakan lokasi yang paling berisiko karena faktanya terdapat struktur patahan sesar naik pada lempengan bumi, yang bisa menimbulkan tsunami di sepanjang pantai di Bali utara.
“Satu-satunya yang terekam dengan baik, walau hanya diperoleh informasi dari saksi sejarah neneka moyang adalah tsunami yang terjadi di Seririt saat gempa pada tahun 1976. Saat ini dikatakan air laut naik sepanjang pantai di Seririt, padahal gempanya relatif kecil. Bagaimana kalau gempa di atas 7,0 SR. Sudah pasti terjadi tsunami,” ujarnya.
Itulah sebabnya, satu sirine perintah evakuasi tsunmai yang di Bali utara tersebut dipasang di Kecamatan Seririt, Buleleng Bali. Untuk di sepanjang pantai Bali utara, idealnya harus dipasang beberapa alat deteksi dan sirine perintah evakuasi tsunami karena potensinya yang sangat besar. Selain karena Seririt sangat berpotensi tsunami, juga karena daerah tersebut berdekatan dengan aset wisata di Pantai Lovina.
“Kita ingin agar wisatawan yang datang ke Lovina merasa aman dan nyaman, karena mereka mengetahui jika daerah tersebut berpotensi tsunami tetapi sudah ada peringatan dini tsunami dengan perintah evakuasinya yang tepat,” pungkasnya.
Karena itu, pemerintah daerah diminta kesiapannya untuk memasang dan merawat alat tersebut. Menurutnya, selain biayanya sangat mahal, perawatannya juga mahal. Itulah sebabnya, banyak daerah yang belum siap menerima hibah tersebut, padahal sebenarnya daerah tersebut sangat membutuhkannya.
“Dari seluruh daerah yang terpasang peringatan dini tsunami, hanya Bali yang paling siap untuk dipasang alat sirine perintah evakuasi tsunami,” pungkasnya. SIA-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.