pabrikpakan
Denpasar (Metrobali.com)-
Hasil visible studi (VS) atau kajian penelitian yang dilakukan pemerintah provinsi Bali melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan pemrov Bali, bersama fakultas Peternakan Universitas Udayana menyatakan jika Bali tak layak memiliki pabrik pakan ternak.
Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan provinsi Bali, A.A.Ngr Darmawan mengungkapkan, jika kondisi yang ada saat ini, kebutuhan Bali akan pakan sangat tinggi yakni dikisaran 60 persen. Diketahui, saat ini ongkos usaha peternakan di Bali seperti usaha peternakan sapi potong mencapai Rp2,2 juta per ekor/tahun.
 “Ya 50 sampai 56 persen, tapi ternyata di daging 60 sampai 70 persen, karena itu kita dipeternakan begitu pakan serap biaya yang sangat tinggi melakukan kajian atau visible studi dengan Universitas Udayana khususnya dengan Fakultas Peternakan,” katanya dihubungi Jumat, (26/12).
Lanjutnya, kebetulan Bali ini mendatangkan pakan dari luar pulau Bali, “kita coba dengan segala segi pandangan dari aspek segala aspek rupanya visible studinya kita tidak layak didirikan pabrik pakan di Bali,” ungkap Darmawan.
Alasannya, persaingan dengan produk pakan dari luar, sehingga jika pabrik tersebut jadi didirikan di Bali maka harganya akan sama saja dengan produk pakan dari luar, bahkan lebih mahal.
“Sama aja lebih mahal jadinya, sehingga produk ini tidak kita lakukan dan di DPR sudah kami sampaikan,” imbuhnya.
Seyogyanya, kalau memang visible studinya layak seharusnya tahun depan provinsi Bali sudah bisa memiliki pabrik pakan, sehingga bisa meminimalis biaya atau mengurangi biaya pakan ternak.
Kini pihaknya terus mensosialisasikan pakan alternatif, sesuai potensi di masing-masing wilayahnya. Seperti di Karangsem yang sapinya lebih banyak hasilnya dibandingkan dengan kabupaten lain.
“Sekarang kita lebih mensosialisasikan pakan alternatif yang dapat dilakukan untuk menekan biaya, pakan alternatif itu contohnya buah kakao, kulit kopi untuk ternak, buah mete juga merupakan pakan tambahan untuk pakan ternak. Semua ini sudah kami sosialisasikan ke masyarakat,” pungkasnya.SIA-MB

activate javascript