Beras

Denpasar (Metrobali.com)-

Dinas Sosial Provinsi Bali menyiapkan 50 ton beras untuk tanggap darurat membantu masyarakat saat terjadi bencana sebagai dampak dari musim penghujan.

“Selain menyiapkan beras, kami juga sudah menyiapkan tenda dan tim yang akan dikerahkan ketika terjadi bencana,” kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali Nyoman Wenten, di Denpasar, Jumat (5/12).

Untuk bantuan beras tersebut, ujar dia, sebelum dikeluarkan untuk membantu korban bencana harus didahului dengan penyampaian proposal dari Dinas Sosial di kabupaten/kota terkait dengan berapa jumlah warga yang terkena dampak bencana.

“Hal itu karena ada hitung-hitungannya, setiap orang itu ada aturannya berapa gram beras dikalikan tiga kali, selanjutnya dikalikan berapa hari,” katanya.

Wenten mengemukakan, jika berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Kabupaten Buleleng dan Karangasem yang paling sering terjadi bencana ketika musim hujan seperti bencana banjir dan tanah longsor. Demikian juga ketika musim kemarau, beberapa kawasan di daerah itu mengalami kekeringan yang cukup parah.

“Oleh karena itu, kami harapkan masyarakat berhati-hati terutama yang tinggal di lereng gunung dan waspada melihat situasi seperti sekarang. Masyarakat tidak boleh menganggap biasa-biasa saja jika ada tanda-tanda bencana, persoalan alam tidak bisa diprediksi karena bisa saja bangunan tiba-tiba hanyut oleh longsor,” ujarnya.

Terkait dengan tim yang akan turun ketika terjadi bencana, lanjut dia, pihaknya juga telah memberikan pelatihan. Selain itu Disos Bali pun mengkoordinasikan dengan kabupaten/kota untuk pengerahan tagana ketika terjadi bencana.

Wenten menambahkan, stok beras untuk tanggap darurat bencana juga tersedia pada bupati/wali kota sebanyak 100 ton, serta pada gubernur sebanyak 200 ton. AN-MB