ketut teneng

Denpasar (Metrobali.com)-

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali memberi bantuan sebanyak 120.000 ton pupuk organik dalam bentuk subsidi kepada petani sebagai upaya mendukung tercapainya swasembada pangan berkelanjutan dalam tahun 2014.

“Subsidi pupuk organik itu bersumber dari dana APBD Bali sebesar Rp10 miliar,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, Ir Ida Bagus Wisnuardana di Denpasar, Kamis (24/4).

Ia mengatakan ratusan ribu ton pupuk organik itu dibeli dari sistem pertanian terintegrasi (Simantri) dengan harga Rp900 per kilogram.

Pupuk organik itu kemudian diberikan kepada petani dengan harga Rp100 per kilogram atau mendapat subsidi Rp800 per kilogram.

“Subsidi pupuk organik yang diberikan kepada petani itu mencapai Rp10 miliar dalam tahun ini, atau hanya mampu menjangkau lahan pertanian seluas 25.000 hektare, karena setiap hektare sawah membutuhkan 500 kg pupuk,” ujar Bagus Wisnuardana.

Subsidi pupuk organik itu hanya mampu menjangkau sekitar 15 persen dari luas tanaman padi dua kali musim tanam dalam setahun yang mencapai sekitar 150.000 hektare.

Bagus Wisnuardana menambahkan, sisanya menggunakan pupuk organik dan pupuk pabrik yang disubsidi oleh pemerintah pusat melalui dana APBN.

Bantuan pupuk bersubsidi oleh pemerintah pusat itu mencapai 84.000 ton yang terdiri atas pupuk organik 30.000 ton, pupuk urea 36.000 ton dan NPK 18.000 ton.

Pupuk urea yang bersubsidi untuk petani dibeli seharga Rp1.800 per kilogram, khusus untuk sektor pertanian yang ditangani oleh petani perseorangan.

“Jika tidak disubsidi oleh pemerintah, harga pupuk itu bisa mencapai lima kali lipat dari harga yang sekarang,” ujar Bagus Wisnuardana.

Oleh sebab itu, subsidi pupuk maupun bibit dan sarana produksi pertanian lainnnya dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dan keringanan kepada petani dalam mengembangkan usaha pertanian.

Dengan demikian produktivitas pertanian berupa padi dan hasil hortikultura lainnya diharapkan mempunyai nilai ekonomis tinggi sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

Program unggulan Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng dalam kesempatan terpisah menjelaskan, subsidi pupuk sebesar Rp10 miliar yang bersumber dari APBD Bali sebagai upaya mewujudkan pencapaian program pembangunan Bali Mandara bidang pertanian dalam tahun 2014.

Program pembangunan Bali Mandara jilid II (2013-2018) yang dikendalikan Gubernur Made Mangku Pastika dan Wagub Ketut Sudikerta menekankan pada sejumlah program unggulan.

Sektor pertanian merupakan salah satu program unggulan dalam memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan petani mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Adanya subsidi pupuk yang disediakan Pemprov Bali, terutama pupuk organik diharapkan petani dapat memperoleh pupuk dengan mudah dengan harga yang murah dan terjangkau.

Petani diarahkan untuk dapat menggunakan pupuk organik sebagai upaya mengembalikan kesuburan tanah serta menjaga kelestarian lingkungan, ujar Ketut Teneng.

Sebanyak 419 sistem pertanian terintegrasi (Simantri) yang berhasil dibentuk selama ini limbah dari ternak sapi piaraan dan pertanian dijadikan sebagai bahan pembuatan pupuk organik.

“Pupuk organik produksi Simantri minimal mampu memenuhi kebutuhan petani di sekitarnya, karena sejumlah Simantri sudah memproduksi pupuk organik secara besar-besaran,” kata Ketut Teneng. AN-MB