anyaman dari bali

Denpasar (Metrobali.com)-

Bali meraih devisa sebesar 983.388 dolar AS dari ekspor hasil kerajinan anyaman bambu selama bulan Februari 2015, meningkat 50,46 persen dibanding bulan sebelumnya (Januari 2015) yang tercatat 653.571 dolar AS.

“Perolehan devisa tersebut juga meningkat 7,39 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya ( Februari 2014) yang meraup devisa sebesar 915.571 dolar AS,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Sabtu (25/4).

Ia mengatakan, matadagangan serupa hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali selama tahun 2014 menghasilkan devisa sebesar 3,64 juta dolar AS, meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya yang hanya tercatat 1,44 juta dolar AS.

Namun dari segi volume merosot 47,77 persen dari 1,44 juta unit pada tahun 2013 menjadi hanya 753.219 unit pada tahun 2014.

Panasunan Siregar menambahkan, komoditas anyaman hasil industri kerajinan skala rumah tangga paling banyak diserap pasaran Amerika Serikat yakni mencapai 20,25 persen, menyusul Jepang 15,69 persen, Singapura 0,17 persen, Australia 2,91 persen dan Perancis 10,52 persen.

Selain itu juga menembus pasaran Spanyol 9,58 persen, Hong Kong 9,21 persen, Italia 4,03 persen, Inggris 1,87 persen, Belanda 2,01 persen dan sisanya 23,75 persen diserap berbagai negara lainnya, ujar Panasunan Siregar.

Made Sudiana, seorang eksportir aneka kerajinan bambu di Ubud menjelaskan,, aneka kerajinan buatan masyarakat Bali seperti perabotan rumah tangga dari anyaman bambu yang dipadukan dengan rotan, sumpit yang dibuat dengan artistik dari bahan baku kayu hitam yang dilapisi perak berukir khas Bali menembus pasaran ekspor.

Selain itu juga aneka jenis patung yang unik, khas dan menarik yang dibuat dari akar bambu menembah pesatnya perolehan devisa, karena karya seni itu sangat diminati pencinta seni di mancanegara.

Soal harga tidak terlalu masalah bagi konsumen luar negeri, khususnya asal Jepang yang banyak membeli jenis matadagangan itu, yang penting barang dibuat dalam bentuk praktis dengan mengikuti pola hidup masyarakat yang mengutamakan masalah mutu.

Perajin Bali cukup kreatif dalam menghasilkan matadagangan anyaman dengan mengkombinasikan antara bambu dengan rotan maupun pandan sehingga mampu menghasilkan matadagangan yang lebih unik dan menarik. AN-MB