Denpasar (Ant) – Bali mengimpor aneka barang modal bernilai sekitar 35,1 juta dolar AS selama periode Januari-April 2011, dengan harapan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus kesejahteraan masyarakat.

Peneliti Ekonomi Madya Bank Indonesia Denpasar, Sunarto dalam laporan statistik ekonomi keuangan daerah Provinsi Bali, Senin menyebutkan, produk impor tersebut sebagian besar berupa manufaktur.

Ia mengatakan, pengusaha yang sebagian besar bergerak di sektor periwisata mengimpor berbagai jenis barang modal dengan harapan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Bali.

Jenis barang impor yang banyak didatangkan ke Bali tersebut berupa gandum, kapal laut, bangunan terapung, mesin-mesin mekanik, peralatan listrik, perhiasan/permata, serta benda-benda dari besi dan baja.

Berbagai jenis barang impor tersebut sebgian besar dari Amerika Serikat bernilai 10,1 juta dolar, disususl asal China 9,9 juta dolar dan dari Singapura 4,7 juta dolar AS.

Pembelian barang tersebut tidak kurang dari 30 negara di dunia termasuk Rusia, Vietnam, Taiwan, Inggris dan lainnya. Barang yang dibeli tersebut antara lain kapal laut dan bangunan terapung.

Disusul mesin-mesin mekanik, peralatan listrik, permata, dan logam mulia untuk bahan perhiasan. Barang-barang tersebut setelah diolah menjadi komoditas baru, kembali diekspor.