Bali Gencar Gelar Operasi Pasar & Pasar Murah Selama Ramadhan
Pemerintah Provinsi Bali melalui Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) gencar memerangi ketidakstabilan harga bahan pokok selama bulan suci Ramadhan. Wakil Ketua TPID Provinsi Bali Dewi Setyowati menjelaskan, sudah selama sepekan ini terus dilakukan operasi pasar.
“Hari ini di Pasar Semarapura Kabupaten Klungkung. Bupatinya yakni Bapak I Nyoman Suwirta langsung turun ke pasar memantau harga. Kemarin di Karangasem, Wakil Bupatinya Wayan Artha Dipa juga langsung turun pantau pasar. Pada hari yang sama juga di Kabupaten Badung, Wakil Bupatinya Bapak Ketut Suiasa langsung turun ke pasar. Dan akan terus dilakukan di seluruh Bali, selama bulan suci Ramadhan,” ujarnya, di Denpasar, Rabu (08/06/2016).
Menurut Kepala Bank Indonesia Denpasar tersebut, bila seluruh pemerintah di Bali kompak maka harga di Bali bisa ditekan. Mafia harga bahan pokok bisa dilawan. Begitu harga naik, maka bahan pokok milik Bulog masuk.
“Bila perlu, kondisi ini tidak hanya diberlakukan selama bulan suci Ramadhan, tetapi dilakukan secara berkala. Saya yakin kalau dilakukan rutin, inflasi di Bali akan sama dengan Singapura yakni tidak lebih dari 2 persen. Soalnya kondisi Bali hampir sama dengan Singapura. Singapura ada Pulau Sentosa, Bali ada Nusa Lembongan, ada Nusa Penida. Jadi inflasi juga tidak tinggi-tinggi amat,” ujarnya.
Untuk besok, Kamis (9/6), akan dilakukan pasar murah di 5 titik yakni di Pasar Sanglah, Pasar Kumbasari, Pasar Gunung Agung, depan Kantor Bulog Bali serta dua titik lainnya belum ditentukan. Kondisi yang sama juga akan dilakukan di seluruh kabupaten di Bali.
Sementara Kepala Divisi Regional Bulog Bali Eko Hary Kuncahyo menjelaskan, untuk stok beras yang ada di Bulog Bali sekarang aman untuk 7 bulan ke depan.
“Kita masih mempunyai 18 ribu ton, dan cukup untuk 7 bulan ke depan. Itu pun kalau dirasa masih kurang, kita akan datangkan lagi untuk memenuhi kebutuhan di seluruh Bali. Jumlah ini ada di Gudang Bulog di seluruh Bali,” ujarnya. Ia memastikan jika jumlah tersebut merupakan serapan dari para petani di seluruh Indonesia dan bukan hanya di Bali saja.
Pantauan Bulog Bali selama ini, harga beras di pasaran Bali masih normal yakni Rp 9 ribu perkilogram untuk kualitas biasa. Sementara untuk beras kualitas super masih berkisar antara Rp 10 ribu hingga Rp 11 ribu. Sementara untuk harga beras Bulog akan dijual dengan harga Rp 7900 perkilogram. SIA-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.