Pagelaran busana yang menopang tema kepedulian terhadap lingkungan, Bali Fashion Trend 2020 (BFT2020) 7-9 November 2019 yang berlangsung di Hotel Inaya Putri Bali.

Mangupura (Metrobali.com) –

 

Pagelaran busana yang menopang tema kepedulian terhadap lingkungan, Bali Fashion Trend 2020 (BFT2020) 7-9 November 2019 yang berlangsung di Hotel Inaya Putri Bali resmi dibuka, ditandai dengan berbagai koleksi besutan para desainer muda dari berbagai daerah di Indonesia. Ada sejumlah harapan menyembul ke permukaan dari ide dan inovasi karya, namun sanggupkah ajang ini jadi trend setter dengan mengusung karya ‘sustainable fashion’ yang jadi arah baru mode dunia?.

“Intinya, Selain mengusung tema penggunaan elemen ramah lingkungan, BFT2020 juga peduli terhadap kearifan budaya lokal, dengan menggunakan kain lokal seperti endek, wastra, dan songket, serta serat rayon yang menjadi salah satu alternatif dari bahan yang berkelanjutan bila dibandingkan dengan bahan baku lainnya,” kata Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC).

Menurutnya, BFT2020 ini akan lebih diwarnai dengan desain casual dan resort wear, karena Bali dikenal dengan pariwisata sehingga fashion yang ditampilkan pun tetap mengusung pariwisata.

“Ajang Fashion ini, nantinya akan menghadirkan ratusan desain baru. Kami fokus pada budaya lokal, dengan menggunakan kain lokal seperti endek, wastra, dan songket,” imbuh Ali.

Beberapa nama desainer yang tampil diantaranya Wedha Gita (Paradoks of Love), Yunita Harun (Summer Breeze), Ali Charisma, Sav Lavin, Eny Ming, Yon Yulizar, Dewi Fashion by Dewi Suarjani, Saffana, Adhikari Kebaya, Angga Sari, Angeliqa Wu, Asti Kaleta, Momo Batik by Ronny, Weda Githa, Syukriah Rusydi, Yenli Wijaya, Alphiana Chandrajani, Hannie Hananto, Ayu Dewi, Nuniek Mawardi, Phillip, Mahdeeya, Lia Hastuti Davies, Arief, Parapohon by Rossy Rahmadi, Tufiana, Dimas Dwitanto, Neli Gunawan, Kumala, Velika Hartono, Tricia Nataliza, Emy Thee, Asia Flow by Anindra Novitasari, Dekranasda Mojokerto represented by Irma Lumiga dan Yuliana Wu.

Desainer asal Denpasar, Yunita Harun yang tampil membawakan tema SUMMER BREEZE cukup mendapatkan apresiasi dari pengunjung, Koleksi yang terinspirasi dengan unsur alam tropikal yang ada bertempat di Bali. Koleksi kali ini menampilkan kombinasi tie dyed dan batik dengan perpaduan warna feminine seperti peach pink dan Dusty pink, dimana warna warna ini melambangkan kesan relax, cinta, tenang, ceria dan lembut.

“Bahan-bahan yang digunakan adalah perpaduan chiffon silk dan rayon yang mewujudkan suatu desain koleksi yang romantik, elagan, lembut dan cantik,” terang Yunita.

Menurutnya, Garis desain yang dipergunakan adalah simple cut dengan beberapa potongan asymetris. Perpaduan corak etnik dan garis desain modern menciptakan sebuah koleksi yang unik dan menarik.

 

Pewarta : Hidayat
Editor : Whraspati Radha