Indonesian Fashion Chamber (IFC) berhasil meneguhkan harapannya untuk menjadikan Bali sebagai kiblat baru peta jalan rancangan busana dengan ‘go green design’ yang mengacu pada kearifan budaya lokal

Mangupura (Metrobali.com) –

Indonesian Fashion Chamber (IFC) berhasil meneguhkan harapannya untuk menjadikan Bali sebagai kiblat baru peta jalan rancangan busana dengan ‘go green design’ yang mengacu pada kearifan budaya lokal setelah menggelar Bali Fashion Trend 2020 (BFT2020) yang digelar selama 3 hari, 7-9 November 2019 di Inaya Putri Bali Hotel, Nusadua, Bali.

Banyak karya tampil anggun menyeruak di lantai Cat Walk pada hari terakhir malam tadi, berpadunya kreativitas, karya dan inovasi memamerkan imaginasi sekitar 45 desainer di Indonesia yang cukup mendapatkan apresiasi dan decak kagum dari para pengamat dunia mode, Jurnalis, Fashion Blogger, Selebgram bahkan Youtuber yang mengamati dan merekam saat lenggak lenggok centil para model peragawan dan peragawati melintas dengan anggun dan elegan di hadapan mereka.

Ajang BFT2020 ini juga sebagai pagelaran busana dari berbagai imajinasi ide dan inovasi yang mengaktualisasikan kualitas brand yang setara dengan ajang-ajang fashion lainnya di dunia. Beberapa nama desainer yang tampil diantaranya Wedha Gita (Paradoks of Love), Yunita Harun (Summer Breeze), Ali Charisma, Sav Lavin, Eny Ming, Yon Yulizar, Dewi Fashion by Dewi Suarjani, Saffana, Adhikari Kebaya, Angga Sari, Angeliqa Wu, Asti Kaleta, Momo Batik by Ronny, Weda Githa, Syukriah Rusydi, Yenli Wijaya, Alphiana Chandrajani, Hannie Hananto, Ayu Dewi, Nuniek Mawardi, Phillip, Mahdeeya, Lia Hastuti Davies, Arief, Parapohon by Rossy Rahmadi, Tufiana, Dimas Dwitanto, Neli Gunawan, Kumala, Velika Hartono, Tricia Nataliza, Emy Thee, Asia Flow by Anindra Novitasari, Dekranasda Mojokerto represented by Irma Lumiga dan Yuliana Wu.

Yang menarik perhatian adalah tampilnya koleksi Inang Bags dari Mey Hasibuan dengan desain tas yang berasal dari limbah pasta gigi, yang tahun lalu pernah tampil di Newyork Fashion Week dan menjadi produk yang diteliti oleh Columbia University berkat materinya yang digunakan memberikan inspirasi terhadap program daur ulang Reduce, Reuse and Recycle (3R).

BFT2020 juga memberikan apresiasi kepada Komang Wiwik sebagai Model Favorit dan designer Rossi Rahmadi sebagai perancang busana terbaik tahun ini.

Penampilan Peragawati Komang Wiwik memang terlihat berbeda, luwes dalam berlenggok dan memberikan aksen yang berbeda pada busana yang diperagakan disamping bentuk raut wajah yang mencirikan perempuan balinese yang kental. (hd)